OTODRIVER - Holiday In Style 2024 ini, Direktur utama PT Bintang Langit Multimedia, Soni Riharto ini melabuhkan pilihannya pada Volvo XC40 ini untuk berlibur menutup tahun 2024.
Rupanya pucuk pimpinan Otodriver ini memilih Bandung sebagai destinasi liburannya kali ini.
Sebagai mobil full setrum, Volvo XC40 Recharge sepertinya memberikan impresi berkendara serta pengalaman berlibur yang tidak sama lagi.
Mengapa semua indetifikasi klasik sebuah Volvo harus dihilangkan jauh-jauh?
Karena SUV listrik ini punya potensi tenaga sampai 402 daya kuda. Enggak banyak SUV yang bisa semburkan tenaga ‘buas’ seperti itu.
Apalagi dengan dimensi yang compact namun punya bagasi dengan volume sampai 400 liter. Tentu akan sangat menyenangkan untuk membawa SUV yang versi pertamanya rilis perdana di tahun 2019 itu.
Didukung lagi dengan klaim jarak tempuh yang bisa sejauh 480 kilometer.
Cukup mengejutkan bahwa pada kenyataannya jarak tempuh bisa mencapai 530 kilometer dengan posisi baterai penuh. Konsumsi daya listriknya 1 kW per 6,7 kilometer. Paket baterainya berspesifikasi 82.0 kWh (lithium-ion).
Rute Jakarta-Bandung pergi pulang yang kami tempuh melalui jalur bebas hambatan.
Perlu juga diketahui mobil ini punya komposisi dimensi; panjang 4.431 mm, lebar 1.863 mm, kemudian tingginya 1.582 mm. Untuk dimensi wheelbase yaitu 2.702 mm. Bobot kosongnya 1,4 ton.
Selama perjalanan dari dan menuju kota Bandung, Volvo XC40 Recharge bisa disebut tidak berbeda karakternya dibandingkan mobil bermesin konvensional. Mudah dikemudikan, tidak ada ‘bug’ dalam proses akselerasi maupun deselerasi yang laten mengganggu performa mobil listrik.
Posisi duduk di semua titik dalam kabin khas Volvo nyaman dengan visibilitas yang baik.
Sudut pandang bagi mata yang nyaman itu juga membuat mobil ini mudah dikemudikan. Apalagi bodinya yang compact membuat manuver tidak mengalami kesulitan. Sekali lagi, dukungan tenaganya yang banyak membantu dalam memudahkan bermanuver.
Potensi akselerasi 0-100 km dalam 4,8 detik jelas sangat berguna, terutama ketika harus beringsut di kepadatan arus lalu lintas tanpa dibayangi potensi menghentak.
Termasuk saat melintasi jalanan Bandung terbilang tidak lebar namun padat arus lalu lintasnya.
Hanya saja, pengoperasian fiturnya memang kurang user friendly termasuk saat hendak mengoperasikan in-car entertaintment.
(EW)