OTODRIVER - Hari naas memang tidak ada dalam kalender, semisal saat menggunakan mobil listrik tiba-tiba terjadi masalah dan mobil tersebut mogok.
Apakah mobil listrik dapat dipinggirkan dan dipindahkan ke tempat aman dengan cara didorong?
“Dalam kondisi darurat dan terdesak mobil listrik bisa didorong saat mogok. Pastikan posisikan transmisi di N (netral) dan kondisi electric parking brake (EPB) dalam posisi release,” tutur Product Expert Assistant Manager, PT Hyundai Motors Indonesia (HMI), Bonar Damarjati Pakpahan saat dihubungi Otodriver, Minggu (21/09/2025).
“Hanya perlu diingat, mobil listrik bisa didorong saat benar-benar dalam kondisi darurat saja dan tempatnya pun tak bisa jauh. Mengacu pada buku owner manual, mobil bisa dipindahkan sejauh 10 meter dengan kecepatan maksimal 5km/jam,” jelas Bonar.
Lebih jauh lagi Bonar menggarisbawahi bahwa pada dasarnya mobil listrik hanya didorong saat terdesak saja. Hal ini dikarenakan berpotensi merusak komponen motor penggerak dan juga baterai tegangan tinggi.
Peran baterai 12V
Pada mobil listrik terdapat dua baterai high voltage yang berfungsi sebagai sumber tenaga penggerak mobil itu dan baterai low voltage. Baterai kedua ini berfungsi untuk menjalankan perangkat eletronik seperti audio, perangkat elektronik seperti speedometer dan lain sebagainya.
Baterai 12 Volt inilah yang juga mensuplai setrum untuk mengerakkan perangkat selektor pada tuas transmisi yang digerakan secara eletronik dan juga rem tangan elektrik.
Dalam kasus Ioniq 5 yang mogok dan tidak bisa didorong yang terjadi beberapa waktu lalu di mana mobil listrik tidak dapat bergerak di mana transmisi dan EPBnya terkunci.
“Mengacu pada owner manual, tuas transmisi dan EPB tidak tidak bisa berfungsi lantaran aki 12 Volt lemah. Aki perlu dijumper lebih dulu sehingga kembali terisi sehingga tuas transmisi dan EPB kembali bisa diakses,” pungkas Bonar. (SS)
