OTODRIVER - Sebagian orang mengeluhkan durasi yang lama ketika melakukan pengisian daya mobil listrik.
Namun dengan teknologi baterai yang dirintis oleh perusahaan asal Inggris, keluhan tersebut bakal segera hilang.
Mobil ini memiliki lampu depan LED, kaca spion kamera, diffuser yang ramping, dan elemen lain yang berkontribusi pada efisiensi aerodinamisnya.
Dibandingkan dengan EV lithium-ion biasa yang diproduksi sekarang, EV Nyobolt menggunakan baterai anoda tungsten yang memungkinkan pengisian cepat.
Sel-sel baterai ini diklaim dapat bertahan sekitar 2000 siklus pengisian daya dan potensi masa pakai baterai lebih dari 480.000 km.
Baterai 35kWh yang ringan dikatakan memungkinkan tingkat pengisian ulang 10C, yang berarti bahwa sel dapat mengisi daya 10 kali lipat dari kapasitas yang dinyatakan dalam Amp hours.
Menurut perusahaan Inggris, teknologi baterai 35kWh-nya dapat memberikan jarak tempuh maksimum 250 km dan dapat diisi ulang dari keadaan kosong dalam waktu kurang dari enam menit.
Sebagai perbandingan, Kia EV6 yang mampu mengisi daya 350kW dalam enam menit hanya dapat menempuh jarak sekitar 120 km.
Start-up Inggris mendapatkan dana 50 juta Euro atau sekitar Rp820 miliar tahun lalu untuk mendirikan pabrik pembuatan baterai di Inggris. Perusahaan merencanakan teknologi baterai uniknya akan memasuki produksi pada awal 2024.
Nyobolt EV diklaim mengkonsumsi energi pada tingkat 14.3kWh/100km (mirip dengan Tesla, di ujung rentang mobil listrik yang lebih hemat).(AB)