Saat ini, pemerintah memang tengah gencar membangun industri kendaraan listrik, baik untuk modelnya maupun infrastruktur pendukungnya, seperti baterai.
Sekretaris Umum Gabungan Industri kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Kukuh Kumara terus menegaskan industri kendaraan listrik di Indonesia harus memanfaatkan produksi dalam negeri.
Kemudian, beberapa waktu lalu telah terbit juga Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022, tentang penggunaan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai untuk kendaraan dinas operasional dan kendaraan perorangan dinas instansi pemerintah pusat dan pemerintahan daerah.
"Kita ingin menekankan, kendaraan listrik juga harus menggunakan komponen dari Indonesia, ini yang perlu waktu agak lama prosesnya," jelas Kukuh Kumara, saat diskusi virtual dengan media nasional.
Lanjut Kukuh, untuk membangun industri kendaraan listrik dan juga ekosistemnya di Indonesia memang sangat memungkinkan. Pasalnya, sumber daya terkait material pembuatan baterai juga ada di tanah air.
"Kami harapkan, nikel dan yang lainnya bisa diolah, dan dijadikan baterai pada 2024 akan siap diproduksi dan digunakan untuk kendaraan buatan Indonesia," tegas Kukuh.
Kukuh sendiri belum menjabarkan terkait perusahaan mana yang memang akan memproduksi baterai mobil listrik di Indonesia.
Namun, berdasarkan informasi yang selama ini beredar, LG Energy Solution bersama Hyundai Motor Group memang sedang membangun pabrik sel baterai, yang berada di Karawang, Jawa Barat.
Sementara itu, terkait produksi kendaraan listrik, saat ini dikatakan sudah ada dua pabrikan yang sudah siap produksi meskipun memang kapasitasnya masih terbatas.
"Saat ini sudah siap ada dua pabrikan dan itu kapasitas produksi dalam negeri masih dikisaran 13.000 unit per-tahun,"