OTODRIVER - Mobil listrik dikatakan memiliki depresiasi nilai jual yang cukup besar dibandingkan mobil bermesin konvensional. Lantas apakah hal tersebut mitos atau fakta?
Mobil listrik kini kian menjamur di Indonesia. Terhitung sejak tahun 2021 silam, kini cukup banyak merek yang menghadirkan mobil listrik terlebih merek Korea Selatan dan Tiongkok.
Namun ada beberapa model mobil listrik yang bisa dikatakan menjadi pionir di Indonesia. Sebut saja Nissan Leaf yang pertama kali meluncur pada tahun 2021 lalu, Ioniq 5 yang menjadi mobil listrik buatan Indonesia pertama dan juga Wuling Air ev sebagai sosok mobil listrik pertama dengan harga yang terjangkau.
Unit pertama adalah Nissan Leaf dengan tahun produksi 2022. Mobil ini telah menempuh jarak 17.000 km dan dipasarkan dengan harga Rp 485 juta.
Sebagai catatan, Nissan Leaf di tahun 2022 memiliki banderol harga Rp 721 juta. Artinya, Depresiasinya mencapai Rp 236 jutaan dalam 2 tahun.
| |
Kemudian unit kedua adalah Hyundai Ioniq 5 tipe Long Range Signature keluaran tahun 2022. Diketahui mobil ini telah memiliki jarak tempuh sejauh 40.000 km dan dijual dengan harga Rp 590 juta.
Dan pada tahun tersebut, Ioniq 5 varian ini dipasarkan dengan harga Rp 799 juta. Dan, besaran depresiasi Hyundai Ioniq 5 mencapai Rp 209 jutaan dalam kurun waktu yang sama dengan Nissan Leaf.
Lantas, mobil listrik yang terakhir adalah Wuling Air ev. Dalam platform pasar jual beli facebook tersebut, terdapat satu unit Air ev Long Range tahun produksi 2022 yang dipasarkan dengan harga Rp 185 juta. Diketahui mobil ini punya daya tempuh hanya 7.000 km.
Di tahun 2022 lalu, Air ev tipe tertinggi punya harga jual Rp 295 juta yang artinya besaran depresiasinya mencapai Rp 110 juta.
Kemudian kami bandingkan langsung dengan mobil bermesin bensin yang memiliki range harga setara dengan mobil-mobil listrik tersebut.
| |
Contoh pertama adalah Hyundai Palisade yang punya harga hampir setara dengan Ioniq 5. Kami menemukan satu unit Hyundai Palisade Signature 2WD keluaran 2022 dengan jarak tempuh 25.000 km dengan harga jual Rp 895 juta.
Diketahui Hyundai Palisade dalam keadaan baru di tahun 2022 dipasarkan dengan harga Rp 977 juta. Artinya, depresiasi Palisade berada di angka Rp 82 jutaan.
Kemudian contoh kedua adalah Wuling Cortez yang punya harga jual hampir setara dengan Wuling Air ev tipe tertinggi. Kami menemukan satu model Cortez tipe tertingginya yakni EX Lux+ AT turbo yang diberi banderol harga Rp 215 juta.
Dan, dalam keadaan baru di tahun 2022, Cortez tipe tertinggi ini punya harga jual Rp 306,65 juta atau besaran depresiasinya sebesar 91 jutaan.
Bagaimana pendapat anda?(AW).