OTODRIVER - Daihatsu mengundang awak media Indonesia untuk mengenal lebih dekat salah satu fasilitas produksinya di Jepang, yakni Kyoto Oyamazaki Plant, pada 27 Oktober 2025.
Pabrik ini menjadi salah satu dari lima fasilitas utama milik Daihatsu Motor Co., Ltd. di Jepang yang secara total memiliki kapasitas produksi mencapai 940 ribu unit per tahun.
Berlokasi di Kyoto, pabrik ini berdiri di atas lahan lebih dari 16 hektar dengan kapasitas produksi sekitar 230 ribu unit per tahun, atau 24 persen dari total kapasitas produksi Daihatsu di Jepang.
Pabrik ini memproduksi beberapa model penting seperti Daihatsu Thor, Toyota Roomy, Subaru Justy, serta kendaraan komersial Toyota Probox untuk pasar global.
Menariknya, fasilitas ini juga pernah merakit Daihatsu Midget atau yang dikenal masyarakat Indonesia sebagai ‘Bemo’, kendaraan roda tiga legendaris dengan nilai sejarah tersendiri.
Sebagai salah satu fasilitas dengan inovasi manufaktur terbaik di jaringan Daihatsu, pabrik Kyoto Oyamazaki menerapkan konsep SSC (Simple, Slim, Compact).
Pendekatan ini membuat sistem produksinya lebih fleksibel, efisien, dan mudah disesuaikan dengan kebutuhan pasar.
Tak hanya itu, konsep SSC juga mendorong komunikasi yang lebih cepat antar pekerja serta memungkinkan pengembangan berkelanjutan terhadap perangkat produksi.
Pabrik ini juga menjadi contoh nyata komitmen Daihatsu terhadap carbon neutrality. Melalui penerapan sistem manajemen energi yang lebih baik, penggunaan teknologi pengecatan hemat energi dengan daur ulang udara kering (dry booth), serta pemasangan panel surya, Daihatsu berhasil menurunkan emisi CO2 hingga 42 persen dibandingkan sebelum pembaruan fasilitas dilakukan.
Selain unggul dalam efisiensi dan keberlanjutan, Kyoto Oyamazaki Plant juga menjadi “mother plant” bagi fasilitas baru PT Astra Daihatsu Motor (ADM) di Karawang Assembly Plant 2 yang diresmikan pada Februari 2025.
Sejumlah teknologi, tata kelola produksi, dan filosofi kerja dari pabrik Kyoto diadaptasi untuk disesuaikan dengan karakteristik industri lokal Indonesia.
Dalam proses produksinya, pabrik ini menerapkan sistem modern mulai dari Press Shop hingga tahap akhir inspection.
Proses pengelasan (welding) menggunakan robot otomatis untuk menjamin kekuatan struktur, sementara tahap pengecatan dilakukan di ruang khusus yang bebas debu dengan pemantauan otomatis demi hasil yang rapi dan efisien energi.
Tahap perakitan (assembly) pun dibantu teknologi seperti stop line system dan AI untuk memastikan kualitas optimal, dengan desain peralatan ergonomis yang menjaga kenyamanan serta keselamatan pekerja.
Pada tahap akhir, setiap kendaraan melalui pemeriksaan kualitas digital menggunakan tablet untuk memastikan akurasi dan konsistensi sebelum dikirim ke pelanggan.
Secara global, Daihatsu mencatat produksi lebih dari 2 juta unit pada tahun fiskal 2022, meliputi pabrik di Jepang, Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
Angka ini menunjukkan peran penting jaringan manufaktur Daihatsu dalam memenuhi permintaan pasar domestik maupun global, serta memperkuat posisinya sebagai salah satu pemain utama di industri otomotif dunia. (AW)
