OTODRIVER - Mazda akan semakin agresif untuk menyuguhkan produk elektrifikasi di Indonesia. Model yang akan direncanakan akan segera melantai di Indonesia adalah Mazda EZ-6.
“Kita akan membawa beberapa model elektrifikasi baru, termasuk produk yang lahir dari kerjasama dengan pabrikan China, salah satunya adalah EZ-6,” terang Chief Operating Officer, PT Eurokars Motor Indonesia, Ricky Thio saat dijumpai di bilangan Jakarta Selatan belum lama ini.
Ricky mengatakan bahwa pihaknya akan memboyong varian EZ-6 listrik murni alias BEV. Mengenai kapan tepatnya, Ricky belum bersedia untuk menjelaskannya secara lebih terperinci. “Harap sabar saja, tapi pastinya segera,” terangnya.
Mengenai sosok EZ-6 itu sendiri merupakan hasil kerjasama antara Mazda bersama Changan Automobile. Mobil ini untuk pertama kali menyapa publik pada ajang Beijing Auto Show 2024 di April 2024. EZ-6 itu sendiri kemudian resmi mengaspal di Tiongkok sejak Oktober 2024.
Mengutip dari Carnewschina, kelahiran EZ-6 ini erat hubungannya dengan Deepal SL03 atau L07 (L07 merupakan versi facelift dari SL03, model ini mendapatkan facelift pada 2024 silam) sebuah sedan besutan Changan yang sudah diluncurkan sejak 2022. Di mana EZ-6 itu berbagi platform, struktur rangka dan mekanikal dengan L07.
Spesifikasi BEV
Berdasarkan spesifikasi Mazda China, EZ-6 BEV tersedia dalam tiga pilihan baterai yakni 56,1 kWh berbasis bahan LFP yang dibuat oleh CATL- Changan. Model ini dibekali dengan motor listrik berdaya 255 hp dan torsi 320 Nm dengan jarak tempuh 480 km (CLTC/ China Light-Duty Vehicle Test Cycle).
Opsi kedua dibekali dengan baterai 68,8 kWh yang juga berbahan LFP dan sama-sama dibuat oleh CATL – Changan. Motor listriknya sama dengan versi dengan baterai yang lebih kecil dan mampu menjejalah sejauh 600 km (CLTC) atau 478 km (WLTP/ Worldwide Harmonised Light Vehicles Test Procedure).
Pihak Mazda Indonesia belum bersedia merinci lebih jauh mengenai varian baterai mana yang akan dibawa ke Indonesia atau malah boyong keduanya.
Sedangkan varian ketiga sepertinya bukan yang akan jadi pilihan di Indonesia. Versi ketiga ini merupakan varian yang hanya dijual di Eropa dengan baterai berkapasitas 80 kWh berbagan NMC Lithium ion dan dibekali dengan motor listrik 241 hp . Ia mampu menjelajah sejauh 552 km (WLTP).
Opsi Varian PHEV
Di tempat asalanya, China Mazda EZ-6 juga ditawarkan dalam varian PHEV atau EREV. Varian ini memiliki mesin 1.500 cc berdaya 94 hp. Mazda membagi lagi varian EREV ini dengan dua pilihan baterai yakni 18,9 kWh dan 28,4 kWh. Keduanya memiliki figur tenaga yang sama yakni 215 hp dan torsi 320 Nm. Sedangkan jarak tempuh dengan EV mode sejauh 130 km (CLTC) atau 105 km (WLTP) dan 200 km (CLTC) atau 160 km (WLTP).
Sayangnya untuk saat ini pihak Mazda Indonesia belum memberikan sinyal akan kehadirannya. (SS)