OTODRIVER – Pabrikan Tiongkok nampaknya sedang berupaya untuk mengejar efisiensi dalan konsumsi pemakaian energi pada setiap produk mereka. Tidak hanya pada model-model kendaraan bertenaga listrik murni, namun juga yang masih menggendong mesin konvensional.
Salah satunya yang dirilis resmi saat Auto Shanghai 2025, Xiaolong Max ‘Gen-2’ dari GWM (Great Wall Motor).
Sebagai model generasi kedua, identitasnya langsung terlihat desain secara keseluruhan dengan tema “natural rhythmic aesthetics”. Bisa ditandai juga pada desain lampu utama yang berisi 72 lampu LED.
Selain itu, desain floating roof juga membuat kesan mobl ini ‘sangat lapang’ jika dismimak dari luar.
Daya angkut penumpangnya untuk lima orang, semua potensi kebutuhan ruang simpan barang diwakili lewat ketersediaan 28 storage space di dalam kabin. Faktor akomodasi ini masih ditambah ruang bagasi dengan volume stabdar 540 liter, masih bisa diperluas jadi 1.366 liter.
Semua jok di depan punya peranti ventilasi, termasuk pemanas, dan juga ada delapa titik pijat. Untuk jok belakang, juga dilengkapi pemanas dan dua pilihan untuk atur sandaran punggung.
Desain di kompartemen depan juga mutakhir, desain “T-Shaped Layout” sekilas nampak minimalis. Namun ada layar berspesifikasi LCD ukuran 12,3 inci yang merangkum semua tombol yang biasanya untuk mengoperasikan berbagai peranti maupun fitur di sebuah mobil.
Itupun masih ditambah ‘panel indikator’ utama berupa layar 14,6 inci berteknologi CoffeeOS 3.
Fitur smart cockpit system buatan GWM ini merupakan teknologi yang diciptkana untuk bisa merangkum segala kebutuhan pengendara masa kini terhadap kondisi medan berkendara yang terhubung dengan semua potensi performa teknis dari kendaraan yang mengadopsi teknologi ini.
Sistem cerdas itu bisa juga jadi pengatur fitur-fitu tambahan seperti WiFi hotspot, keyless entry, sampai pengatur lampu kabin dengan 64 pilihan nuansa.
Isi ulang daya listrik bisa 20-30 menit
Pembangkit daya Haval Xialong “Gen-2” ini adalah sistem Hi4 plug-in hybrid yang berpotensi tenaga 85 kW atau setara 114 daya kuda berupa mesin 1.500 cc. Didukung motor listrik 70 kW atau setara 94 hp di roda depan.
Ada juga motor listrik 150 kW atau setara 201 hp di roda belakang. Semuanya digerakkan oleh ‘transmisi’ 2-speed DHT.
Jika semua potensi daya tadi digabung maka akan hasilkan besaran tenaga 238 kW atau setara 319 hp. Potensi torsi puncaknya 595 Nm, serta diklaim mampu jangkau kecepatan puncak sampai 180 km/ jam dengan akselerasi 0–100 km/jam dalam hitungan 6,8 detik.
Sebagai penyimpan daya, ada dua baterai berspesifikasi Lithium Iron Phosphate dengan opsi kapasitas terpasang 18.74 kWh dan 27.54 kWh. Keduanya dalam konteks CLTC akan bisa punya daya jelajah sampai 110 kilometer dan 165 kilometer.
Itu belum termasuk jika bersinergi dengan mesin konvensional yang diklaim berkonsumsi 3,7 liter BBM untuk jarak tempuh 100 kilometer.
Untguk isi ulang daya listrik diklaim juga bisa dilakukan paling lama 30 menit untuk model pengisian fast charging dari posisi 30 persen ke 80 persen. Berbeda dengan opsi slow charging yang akan makan waktu tiga sampai empat jam. (EW)