Legian Bali, Autograph Collection bersama dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) resmi menjalin kolaborasi dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik melalui Toyota Kijang Innova EV Shuttle.
“Kami senang bisa merintis solusi transportasi berkelanjutan di Bali, bermitra dengan PT TMMIN untuk meluncurkan satu-satunya Toyota Kijang Innova EV Shuttle di dunia,” kata General Manager The Stones Hotel-Legian Bali, Franklyn Kocek melalui keterangan resminya (10/5). Seperti dikutip dari Antara.
Legian Bali, merupakan tempat penginapan pertama yang menggunakan Toyota Kijang Innova EV sebagai shuttle bus yang siap memanjakan para tamu hotel.
Oleh karena itu, tamu hotel yang bepergian antara Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali dan The Stones Hotel – Legian, Bali, kini memiliki kesempatan untuk merasakan kenyamanan dan kemewahan sekaligus berkontribusi terhadap masa depan yang lebih ramah lingkungan.
Toyota Kijang Innova EV Shuttle bebas emisi, menawarkan alternatif tanpa jejak karbon, memastikan setiap perjalanan ramah lingkungan dan menyenangkan. “Let’s Get Electrified” bukan sekedar tagline namun merupakan call to action, mengajak tamu hotel untuk mempraktikkan travelling yang ramah lingkungan.
Dikutip biaya Rp350 ribu untuk satu unit kendaraan sekali jalan, layanan antar-jemput ini dapat menampung hingga tiga orang dewasa dengan empat bagasi. Legian, Bali dikenal dengan komitmennya terhadap inovasi, terus memimpin industri perhotelan dengan inisiatif yang mengedepankan tanggung jawab berkelanjutan terhadap lingkungan.
Baca juga: Toyota Bantu Bali Reduksi Emisi
Bali Zero Emission 2022-2026
Tahun lalu di Bali juga dilakukan kick off program Sustainable Mobility Advancing Real Transformation (SMART) di Ubud (26/8). Kegiatan yang akan berlangsung sampai enam bulan ke depan itu digerakkan oleh Toyota Mobility Foundation (TMF), Deloitte Future of Mobility Solution Center, serta dukungan dari Dinas Perhubungan Pemerintah Provinsi Bali dan Toyota Indonesia.
Ubud menjadi lokasi awal dari kegiatan reduksi emisi tersebut karena soal kemacetan lalu-lintas dan padatnya arus kendaraan ke kecamatan eksotis itu tidak bisa ditunda lagi pengendaliannya. “Spirit dari Ubud adalah harmoni atas lingkungan dan kehidupan manusia, kondisi lalu lintas yang sekarang terjadi tentu akan mendatangkan dampak lebih buruk jika tidak diatasi,” tegas Wakil Gubernur Bali Prof. Dr. Ir. Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, M.Si saat inigurasi kegiatan tahun lalu.
Hal yang diutarakan oleh Wakil Gubernur yang juga kelahiran Ubud itu, kegiatan tersebut sejalan dengan program percepatan Zero Emission di Bali tahun 2022-2026. Sekaligus juga program Pembangunan Semesta Berencana Bali. “Pembangunan di Bali tidak hanya untuk soal ekonomi, tetapi juga selaras dengan budaya,” pungkasnya kala itu.
Baca juga: Kabupaten Bogor Operasikan Bus Kota Listrik Tahun Ini
Baca juga: Kendaraan Umum Dalam Kota ‘Seharusnya’ Pakai BBG
Tahun 2023 dilakukan kick-off riset Toyota Foundation soal transportasi nol emisi di Ubud