Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang bersama Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) melakukan kerja sama terkait pengembangan layanan transportasi umum perkotaan berupa penambahan koridor dengan skema pembelian layanan.
Penjabat (Pj) Wali Kota Tangerang, Dr. Nurdin di Tangerang, Jumat, mengatakan, kerja sama itu merupakan komitmen bersama untuk mendukung transportasi massal di Kota Tangerang dan meningkatkan integrasi transportasi umum dengan wilayah sekitarnya, khususnya Jakarta.
"Salah satu upaya yang akan kami lakukan adalah menambah koridor transportasi umum dengan dukungan BPTJ,” kata Nurdin usai penandatanganan kerja sama di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, beberapa waktu lalu (18/10). Seperti dikutip dari Antara.
“Bus Tayo yang telah melayani masyarakat akan dievaluasi dan direstrukturisasi untuk memastikan rute-rute yang ada dapat menyatu dalam sistem transportasi umum yang terintegrasi,” katanya lagi.
Diharapkannya, dengan adanya perjanjian ini, akan tercipta konektivitas antar moda transportasi di Kota Tangerang, yang akan memperkuat peran angkutan kota Si Benteng sebagai pengumpan moda transportasi lainnya.
“Kami akan meninjau kembali perencanaan agar angkutan perkotaan bisa mendukung transportasi umum di Tangerang dan wilayah sekitar. Ini bukan hanya tanggung jawab Kota Tangerang, melainkan kerja sama dengan wilayah lain,” tegasnya.
Sementara itu, Plt Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek, Suharto, menyatakan keseriusan pihaknya dalam mendukung perkembangan transportasi umum di Kota Tangerang.
Hal bersambut dengan peryataan Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang, Achmad Suhaely, dimana ia menyatakan pasca MoU ini Pemkot Tangerang dengan BPTJ akan mengkaji dan mengonsep pola tranportasi terintegrasi di Kota Tangerang.
“Jangka pendek ialah Bus Tayo yang akan menambah satu koridor baru dan sejumlah unit kendaraan untuk mendukung program tersebut. Rencananya, ialah rute Tangcity – Bandara Soekarno Hatta, tapi ini masih akan dikaji mana yang lebih dibutuhkan masyarakat,” katanya.
Sudah angkut setengah juta penumpang
Di lain kesempata, pihak Dinas Perhubungan Kota Tangerang Banten mencatat jumlah penumpang Bus Rapid Transit (BRT) Tangerang Ayo (Tayo) selama semester I-2024 tercatat ada 556.075 penumpang.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Tangerang, Achmad Suhaely, seperti juga dikutip dari Antara (14/8), mengatakan jika dibandingkan periode yang sama dengan 2023, maka penumpang BRT Tayo tahun ini meningkatkan 13,5 persen.
"Pada tahun lalu di semester satu tercatat 480.555 penumpang dan sekarang menjadi 556.075 penumpang. Artinya BRT Tayo semakin digemari," kata Achmad Suhaely dalam keterangan resminya.
Ia juga mengatakan, Dishub mencatat adanya antusias masyarakat yang terus meningkat secara luar biasa dalam memanfaatkan BRT Tayo sebagai moda transportasi utama di Kota Tangerang.
Di kesempatan lain, pihak Catatan tersebut menunjukkan keberadaan BRT Tayo dinilai sangat bermanfaat untuk menunjang mobilitas masyarakat di Kota Tangerang. Apalagi BRT Tayo saat ini mempunyai empat koridor aktif dengan mengakomodasi sistem pembayaran yang mudah, simpel dan terjangkau dengan tarif Rp2 ribu.
“Kami berharap layanan BRT Tayo dapat terus dimanfaatkan masyarakat secara lebih luas, apalagi saat ini telah terintegrasi dengan sistem pembayaran nontunai atau tap on bus yang jauh lebih memudahkan para penumpang,” tambahnya.
Selain itu, BRT Tayo beroperasi setiap hari mulai pukul 05.00-19.00 WIB dengan melayani empat koridor, yakni Poris Plawad-Jatake, Poris Plawad-Cibodas, Ciledug-Tangcity Mall, dan Cadas-Pintu Masuk M1 Bandara Soekarno-Hatta.
Baca juga: Dishub Tangsel Tambah Trayek Angkot
Baca juga: Damri Buka Rute Baru, BSD-Merak