Jakarta, OTODRIVER - Pada mobil modern sekarang sudah terdapat Internet of Vehicle (IoV). Dengan teknologi ini, tentu memungkinkan kendaraan melakukan pertukaran informasi, dan kemudahan mengakses berbagai fitur canggih melalui konektifitas smartphone.
IoV sendiri merupakan bentuk evolusi yang terjadi dari sebuah teknologi yang lama atau konvensional. Evolusi yang terjadi memungkinkan untuk penggunaan sistem GPS, rem, sensor dan sistem entertainment, teknologi ini sendiri sudah digunakan pada Wuling Air EV.
Namun, teknologi baru tidak selalu aman. Perusahaan teknologi Palo Alto Networks menilai adalah penting bagi industri kendaraan pintar untuk menjaga keamanan siber seiring dengan kendaraan bermotor yang semakin canggih dan terkoneksi ke internet.
Perlu diketahui, industri automotif menjadi salah satu target utama serangan siber. Kendaraan pintar yang terhubung ke internet telah memperluas kemungkinan potensi serangan terhadap kendaraan itu sendiri, data yang dikumpulkannya, jaringan, serta sistem cloud yang mendukungnya.
"Produsen dan distributor perlu mengomunikasikan langkah-langkah penjagaan keamanan siber dan pemeliharaan pada sistem yang penting bagi pemilik mobil secara konsisten dan bagi pemilik kendaraan pintar, mereka sebaiknya memberi perhatian ekstra pada kerentanan tertentu dari kendaraan pintar, seperti sistem infotainment, unit kontrol elektronik (ECU), aplikasi dan port mobil, aplikasi pembuka pintu mobil tanpa kunci (keyless entry), serta risiko kemampuan mengakses kendaraan menggunakan kredensial pemilik sebelumnya," ujar Alex.
Sementara itu, Pengamat otomotif dan dosen Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu mengatakan secara teknis sangat bisa mobil modern terkena serangan saber, karena menggunakan sistem kontrol dan engine hingga car electronic management yang terinterkoneksi dengan internet.
"Permasalahan serius dari sistem yang menggunakan jejaring informasi di luar kendaraan ini berpotensi dapat dihack yang berujung pada hilangnya aspek safety dan security dari kendaraan," kata Yannes saat dihubungi OtoDriver beberapa waktu lalu.
Ia juga menambahkan bahwa dalam mobil listrik juga terdapat sistem yang dapat menyediakan satu titik akses untuk ikut sistem back-end pihak ketiga untuk menghubungkan stasiun pengisian daya kendaran listrik dengan pengawasan jarak jauh. "Jangan lupa bahwa smart system dari kendaraan listrik kita akan terkoneksi dengan smartphone kita," ujar Yannes. (GIN)