OTODRIVER - Pemerintah berencana untuk mengembangkan Bioetanol sebagai campuran bahan bakar minyak (BBM) untuk menjadi bahan bakar kendaraan.
Hal ini terbukti dimana, Pertamina bakal merilis bahan bakar minyak (BBM) jenis baru yang di posisikan lebih tinggi dari Pertamax yaitu bioetanol.
Sebelumnya, perusahaan minyak negera ini terlebih dahulu jual Biodiesel B35 setara solar kualitas Pertamina Dex dan Dexlite.
"Pengembangan bahan bakar nabati yang renewable dan terbukti dapat meningkatkan perekonomian rakyat kecil," Arifin Tasrif, Menteri Energi dan Sumber Data Mineral (ESDM) dikutip dari situs ESDM.go.id (20/07)
"Ini sesuatu yang bagus dan sudah ada contohnya di beberapa negara tropis seperti di Brazil," lanjutnya.
Ia juga menambahkan, pengembangan jenis bahan bakar baru harus melalui serangkaian tahapan dan pengujian agar tergambar kelayakan untuk diproduksi secara massal.
"Uji coba dulu respon dari masyarakat baik atau tidak kemudian kualitasnya bagus atau tidak dan memang harus ada tahap-tahapan seperti itu. Dan jika sudah skala besar, kita akan bangun industrinya. Pasti kita harus menuju ke sana karena kita masih punya lahan yang luas," ujar Arifin.
Dari sisi produsen mobil, Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmy Suwandy, mengatakan produk Toyota seperti Avanza, Veloz, Rush, Agya, hingga Calya dipastikan sudah bisa mengkonsumsi bioetanol Pertamax Green 95.
"Rata-rata mobil kami sudah disertai teknologi hingga E10. Jadi, untuk rencana penggunaan di E5 seharusnya tidak ada masalah," ujar Anton beberapa waktu silam.
Sementara itu, meskipun program biodiesel B35 sudah dilakukan sejak 1 Februari 2023, tapi belum dilaksanakan sepenuhnya karena terdapat beberapa aspek yang disempurnakan.
Kementerian ESDM memastikan program campuran minyak sawit 35% dan solar 65% ini akan berlaku secara nasional pada 1 Agustus 2023.
"Pemanfaatan bahan bakar nabati B35 akan berjalan per 1 Agustus secara nasional. Kita udah jalan sebetulnya sejak 1 Februari tapi beberapa masih relaksasi per 1 Agustus ini start 100%," ujar Plt Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Dadan Kusdiana dalam dalam gelaran EBTKE ConEx yang disiarkan virtual.
Dengan pelaksanaan Bahan Bakar Nabati ini, Indonesia dinilai menjadi negara yang paling konsisten dalam menerapkan energi hijau atau energi baru dan terbarukan (EBT) di dunia. (GIN)