Saat ini dapat diumpamakan bahwa sedan adalah seorang diva yang terpinggirkan. Ia mulai tergantikan dengan model-model lain yang lebih menyodorkan kepraktisan seperti MPV dan tentunya SUV.
Akan tetapi faktanya sang Diva ini telah berhasil meraih popularitas di tahun 50 hingga awal 90an. Artinya empat dekade ia menapaki popularitasnya dan belum ada model yang mampu menyainginya hingga saat ini.
Berdasarkan survey yang dilakukan oleh S&P Global terdapat kecenderungan untuk kembalinya trend sedan. Survey di AS itu mengatakan bahwa segmen pikap yang dominan di sana tergerus oleh SUV dan sedan.
Kemungkinan pasar sedan Negeri Kakek Biden ini disuport oleh produk Eropa khususnya BMW dan Mercedes-Benz atau produk Asia mulai Jepang atau Korea Selatan.
Selain itu industri otomotif pun mulai melirik kembali sedan. Kemunculan mobil listrik menjadi salah satu triggernya. Semua itu tak lain dikarenakan faktor aerodinamika yang cukup dominan pada sedan. Faktor ini dinilai cukup membantu dalam hal efisiensi.
Kemunculan Ioniq 6 menjadi pertanda, disusul Mercedes-Benz EQS yang cukup berambisi jadi mobil setrum paling ekonomis di dunia. selain itu terdapat juga nampak beberapa label baru dari China yang mulai mengenalkan produk EV sedannya. Dan sepertinya tren ini akan menjalar pada pabrikan lain.
Lalu bagaimana dengan Indonesia? Setelah sekian lama terbelenggu dengan pajak yang tinggi, akhirnya sedan berhasil mendapatkan 'keadilan'. Ada potensi untuk kembali menyuburkan lahan sedan di Tanah Air terutama pada sedan kecil. Toyota nampaknya masih menyimpan kepercayaan diri dengan mengenalkan All New Vios.
Adakah pengabdi sedan di sini?