Ford ingin berinovasi melalui rencana perusahaan terkait sistem bantuan pengemudi canggih (advanced driver assistance systems/ADAS). CEO Ford Jim Farley baru-baru ini mengungkapkan ini sebagai salah satu upaya untuk mencapai pendapatan 20 miliar dolar AS (Rp291 triliun) pada tahun 2030.
Banyak fitur yang rencananya akan dimonetisasi, seperti fitur bantuan pengemudi tingkat lanjut seperti BlueCruise dan ActiveGlide yang memungkinkan pengemudi tak perlu banyak bergerak di belakang kemudi. Farley juga mengatakan ingin memasukkan fitur otonom yang akan rilis beberapa waktu ke depan.
"Saya benar-benar percaya bahwa dulu kita hnaya menggunakan ponsel untuk melakukan panggilan, kemudian saat ini ponsel tak hanya bisa digunakan untuk melakukan panggilan. Hal serupa juga akan terjadi di industri kita. Saya melihat ada kekuatan untuk ADAS, tidak hanya di Tesla, tapi kita semua juga," kata Farley, dikutip dari Carscoops, Senin (13/6).
"Jika kita bisa membuat orang tidur di dalam mobil, memberi waktu 45 menit untuk kembali dalam perjalanan, pergi bekerja 45 menit kemudian, pulang 45 menit lebih awal, ini akan menjadi (seharga) puluhan ribu dolar," ujar Farley
Lebih lanjut ia mengungkapkan bawa menggunakan banyak perangkat lunak ke mobil akan mengubah pengalaman menjadi lebih produktif, akan ada ekspansi pendapatan yang besar.