Tak sedikit orang yang meratapi rampungnya kiprah Land Rover Defender Classic. Usai sudah era SUV ‘mekanikal’ yang nyaris tidak melibatkan kinerja off-road advance yang diatur secara elektronik.
Walau harapan ‘reborn’ Defender Classic sudah tertutup rapat, namun para ‘pecandu’ off-road hardcore masih punya pilihan dengan hadirnya Ineos Grenadier.
Kepastian yang diberikan Ineos Automotive erat hubungannya dengan siapnya perakitan di Hambach, Perancis. Dan kini prose produksi Grenadier pun sudah mulai dilaksanakan.
Hanya saja, masalah lain muncul yakni tersendatnya pasokan komponen. “Masalah rantai pasok global menjadi masalah yang membatasi jumlah produksi” jelas Ineos Automotive dalam pernyataan resminya.
Walau terseok, namun dipastikan konsumen pertama Grenadier akan mendapatkan unitnya pada Desember 2022 ini.
“Untuk sampai ke titik ini merupakan bukti ketangguhan dan kerja keras seluruh tim Ineos Automotive, mitra pengembang dan pemasok kami. Untuk itu, kami berterima kasih pada mereka semua karena kami sekarang berharap bisa melakukan pengiriman unit pertama ke konsumen,” ujar Mark Tennant, Commmercial Director Ineos Automotive.
Ineos Grenadier merupakan sebuah SUV yang menyasar pada segmen sempit. Sebagai SUV masakini mobil ini tetap mengusung paradigma lama sebuah SUV yakni menggunakan sasis tangga.
Sasis yang digunakan diklaim lebih kokoh dan modern dibanding sasis tangga sebuah Defender Classic.
Kekokohan struktur yang cocok untuk mobil pekerja keras ini pun lantas diakurkan dengan gardan solid baik depan dan belakang yang disupport dengan suspensi per keong. Komposisi SUV dengan gardan solid yang saat ini tercatat tinggal Jeep Wrangler saja yang menggunakannya. Hal ini yang menjadikan SUV ini siap untuk dilecut di medan off-road kelas berat.
Konsep yang diusungnya dapat dikatakan kurang lebih sama dengan apa yang dilakukan oleh Mercedes-Benz dalam mempertahankan eksistensi Gelandenwagen atau yang kita kenal sebagai G-Class.
Inoes Grenadier menyuguhkan dua opsi mesin yakni mesin bensin 6 silinder 3.000cc milik BMW yang punya tenaga maksimal 286 PS dan torsi 450 Nm. Sedangkan opsi mesin diesel memiliki tenaga 249 PS dengan torsi 550 Nm.
Keduanya mesin tersebut diakurkan dengan transmisi otomatis 8 percepatan yang ‘ngobrol’ dengan tranfercase fulltime 4 wheel drive dengan 2-speed yang terbagi atas rasio high dan low,