Mobil terbang Ehang 216 telah berhasil mendapatkan pembeli pertamanya di Indonesia. Prestige Aviation selaku penjual mobil terbang ini mengatakan bahwa pihaknya telah menjual satu unit Ehang 216 pada perusahaan layanan pengiriman barang Black Stone Cargo Airline.
Black Stone Cargo Airline pun resmi sudah memasukkan Ehang 216 ke dalam jajaran maskapainya.
Prestige Aviation mengatakan bahwa pihaknya berharap bisa memenuhi kebutuhan transportasi udara di Indonesia.
“Adanya transportasi udara yang memfasilitasi mobilitas antar-pulau akan membantu pertumbuhan perekonomian tiap daerah, apalagi cost yang dikeluarkan itu terbilang murah dibandingkan dengan menempuh perjalanan melalui jalur darat,” kata Rudy Salim, Executive Chairman Prestige Aviation.
Mobil terbang ini menggunakan tenaga listrik untuk menggerakkan 8 baling-baling dan mampu menjangkau jarak 35km dengan kecepatan maksimal 130 km/jam.
Dalam penerbangan yang dilakukan di area JiExpo di Kemayoran ini, dikatakan bahwa pesawat dikendalikan dari jarak jauh.
"Pilot kami masih dalam tahap pelatihan. EHang 216 yang kita lihat saat ini dikendalikan dari ground control di China. Hari ini bukan pilot Indonesia karena kami masih melakukan sertifikasi," jelas Rudy.
Salah satu ambisi Prestige adalah menjadikan Ehang sebagai salah satu moda transportasi Ibukota baru Indonesia yang mengusung konsep Smart City.
Ehang 216 merupakan produksi Guangzhou EHang Intelligent Technology Co. Ltd yang bermarkas di Tiongkok. Mobil terbang ini untuk pertama kalinya memperoleh izin operasi pilot komersial pertama di dunia dari Civil Aviation Administration of China (CAAC) pada 27 Mei 2020. Wahana ini dapat digunakan untuk menggangkut penumpang guna keperluan logistik udara.