Suzuki mengoptimalkan kinerja mereka dengan memindahkan aktifitas produksi kendaraannya dari pabrik di Cakung menuju Tambun dan Cikarang, Jawa Barat.
Seperti dijelaskan Yudonendito, Manufacturing Division Head PT SIM, operasional pabrik Suzuki Cakung ini bukan berhenti atau ditutup tapi dipindahkan ke pabrik yang berada di Tambun dan Cikarang.
"Begitupun dengan karyawan, semua yang dari pabrik Cakung ikut dipindahkan ke Tambun maupun Cikarang, tidak ada pengurangan karyawan," jelas Yudonendito.
Sebagai catatan, Pabrik Suzuki di Cakung beralamat lengkap di Jalan Raya Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, dengan luas area 85 ribu m2 dengan kapasitas 650 ribu unit per tahun untuk motor dan 165 ribu unit untuk mobil.
Namun demikian, pemindahan ini bukan berarti Suzuki sedang dirundung masalah. Karena menurut Yodonendito, pemindahan operasional pabrik ini juga sudah direncanakan jauh hari sebelum adanya pandemi Covid-19. Jadi, hal ini tidak ada hubungannya dengan penurunan pasar otomotif nasional.
"Ini adalah bagian dari rencana perusahaan untuk mengoptimalkan kapasitas dan efisiensi pabrik yang ada di Tambun dan Cikarang," pungkasnya.
Sementara itu, berbicara produksi untuk ekspor, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) optimistis ekspor mobil completely built-up (CBU) di tahun ini bisa melampaui perolehan tahun lalu. Angka 66.500 unit menjadi target ekspor Suzuki Indonesia di tahun ini.
Apriyanto, Assistant to Product Planning Control Dept Head PT SIS, menjelaskan tahun lalu kinerja ekspor kendaraan CBU Suzuki cukup baik meski ada pandemi Covid-19, karena volume hanya turun 6 persen.
"Model yang berkontribusi besar di ekspor antara lain Suzuki Ertiga dan XL7, masing-masing berkontribusi sekitar 30 persen," ujar Apriyanto.