Rebadge merupakan hal yang wajar dilakukan oleh pabrikan mobil, di mana ini merupakan salah satu bentuk kerjasama dua pabrikan untuk menjual mobil dari jenis yang sama dengan dua brand yang berbeda.
Hal ini pun terjadi di pasar domestik Jepang, di mana Mazda menjalin kerjasama dengan Suzuki untuk menghadirkan Kei Car Mazda Carol.
Aturan baku Kei car memperbolehkan pabrikan untuk menggunakan mesin dengan kapasitas maksimal 660 cc dan hal inilah yang berlakukan pada Carol maupun Alto. Mesin tiga silinder ini dapat mengail daya sebesar 48 hp yang disalurkan pada roda depan atau all wheel drive, yang dicomblangi oleh girboks CVT.
Untuk versi Hybrid, ditambahkan generator starter terintegrasi (ISG) yang dapat mengail tenaga tambahan sebesar 2,5 hp.Kinerjanya pun disimpan pada unit baterai lithium-ion.
Mazda Carol sendiri memiliki dimensi panjang 3.395 mm, lebar 1.475 mm, tinggi 1.525 mm dengan jarak sumbu roda 2.460 mm. Model ini tersedia dalam tiga varian, yakni GL, Hybrid GS, dan Hybrid GX.
Walau berwujud mobil mungil, namun mobil ini punya fitur keselamatan yang relatif lengkap mencakup 6 Airbag yang dipadukan dengan sistem ADAS.
Sebenarnya rebadge Carol terhadap Alto ini bukan barang baru, tepatnya dimulai pada Carol Generasi II pada tahun 1989 dan terus berlanjut pada generasi-generasi berikutnya hingga yang terbaru.
Namun sebenarnya kiprah Mazda Carol sendiri dimulai pada 1962. Saat itu Mazda menghadirkan mobil ini dengan ‘tangannya’ sendiri alias tidak dari melakukan rebadge dari brand lain. Pada generasi awal ini, Mazda mengenalkan dua Carol sekaligus yakni bermesin 360 cc dan 568 cc.
Sayang produk generasi perdana ini kemudian tidak berlanjut. Mazda 360 cc bertahan hingga 1970, sedangkan tipe bermesin 568 cc justru pupus pada 1964.