Sejak kemunculan mobil berbahan bakar bensin dan berpendingin air, muncul pula gril sebagai bagian dari estetika mobil. Gril kemudian menjadi komponen wajah sebagian besar mobil beredar dengan posisi mesin di bagian depan.
Selain berlaku sebagai bagian dari estetika, grill berfungsi pula sebagai tempat untuk mengalirkan udara pada sistem pendingin mesin mobil. Di balik grill terdapat unit radiator yang menyandang sebagai pemeran utama proses pendinginan mesin.
Namun seiring dengan kehadiran mobil elektrik murni, nampaknya akan jadi ancaman serius bagi radiator terutama dalam hal fungsi.
Walau demikian, pada beberapa EV, keberadaan grill masih dipertahankan. Namun fungsinya hanya sebagai pemanis saja atau menjadi penegas identitas dari desain mobil. Sebagai contoh pada BMW i8, pada facianya masih terpahat ‘kidney’ identitas khas BMW.
Hal ini pun dapat ditemui pada Hyundai Kona yang masih menempelkan grill pada bagian depan mobilnya, namun justru menggantikan fungsinya untuk tempat charging.
Hilangnya grill sebagai jalur pendinginan mesin, sepertinya membawa keuntungan tersendiri bagi sebuah mobil listrik. Rongga-rongga udara pada grill tersebut dapat diartikan sebagai jalur angin pengisi ‘kantong’ pada bodi kendaraan. Hilangnya fungsi original dari grill ini justru dapat meningkatkan hambatan udara dan sedikit banyak berpengaruh pada efisiensi.