Grille atau kisi-kisi berperan sebagai gerbang mengalirkan udara untuk mendinginkan mesin konvensional. Udara dialirkan ke dalam sistem pendingin dan membuat temperatur mesin terjaga dalam suhu tertentu. Namun diperkirakan grill akan segera menjadi sesuatu yang tak terlalu dominan ketika dunia lebih akrab dengan mobil listrik.
Dalam sebuah mobil listrik, kehadiran grille bahkan dianggap sebagai sebuah kerugian, khususnya jika dilihat dari kacamata fungsi. Gril konvensional dengan rongga-rongganya menciptakan hambatan angin mempengaruhi efisiensi kendaraan. Grille dapat diibaratkan cawan yang menjebak udara saat mobil melaju dengan demikian menciptakan hambatan udara.
Namun demikian ternyata tidak semua EV meniadakan fungsi lawas dari grille salah satunya adalah Hyundai Ioniq Electric. Walau tidak punya rongga udara sebesar mobil bermesin bakar, namun Hyundai tetap menyematkan dua rongga pada grill Ioniq Electrik. Namun tidak setiap saat rongga tersebut terbuka dan hanya terbuka saat mobil tersebut membutuhkan pendinginan lebih untuk motor listrik ataupun baterainya.
“Rongga pada grille Ioniq akan membuka saat dibutuhkan dan tertutup kembali apabila tidak dibutuhkan. Kami menyebutnya sebagai Active Air Flap,” terang Putra Samiaji, Head of Service Department PT Hyundai Motors Indonesia saat ditemui OtoDriver di sela acara Trackday Hyundai yang digelar di Sirkuit Sentul, Jumat (19/03).
“Perangkat ini tidak ditemukan pada Kona Electric, karena sudah dirancang sedemikian hingga kebutuhan pasokan sirkulasi udara untuk cooling sistem pada Kona telah terpenuhi,” sambungnya.
Kembali ke Active Air Flap pada Ioniq, saat perangkat ini menutup maka tidak ada udara yang masuk melalui rongga dan menciptakan hambatan udara. Dengan demikian drag coefficient mobil akan baik dan lebih aerodinamis. Efeknya konsumsi energi menjadi lebih baik dan lebih senyap karena turbulensi udara dapat diminimalisir.
Markondez