Dalam situasi pandemi virus Corona yang tengah menyelimuti Indonesia saat ini, mengemudi mobil sendiri rasanya jadi agak sensitif. Selain kegiatan mengemudi mobil itu sendiri yang sangat dibatasi oleh pemerintah, ada pula kecemasan akan kontaminasi dengan partikel jahat.
Maka dari itu filter AC atau kerap pula disebut filter kabin di mobil perannya harus diperhatikan. Fakta yang diungkap pabrikan produk aftermarket Bosch pun membuat kita bisa kaget.
Sebab ternyata sebagian filter AC yang dipakai dan dipilih untuk mayoritas mobil di Indonesia sangatlah rendah kemampuan menyaringnya partikel debunya. Bisa kita sebut rendah, sebab jika dibandingkan dengan permintaan filter merek Bosch di pasaran Jepang atau Korea Selatan mereka hanya mau produk dengan spek penyaringan debu yang masuk ke standar kesehatan.
Ia agak menyayangkan hal itu. Sebab dengan filter seperti itu, partikel debu atau bahkan partikel penyakit bisa saja tembus ke kabin. Sebab untuk masuk ke kategori filter AC yang mampu menjaga kesehatan penumpang, haruslah memilki spek menyaring di bawah partikel 2,5 mikron.
Sayangnya walau dalam situasi saat ini di mana masalah kesehatan jadi sangat sensitif, ternyata produk filter merek Bosch dengan kemampuan penyaringan di bawah partikel 2,5 mikron tak mengalami lonjakan penjualan. Hal ini, menurut Agung, masih karena stagnansi ekonomi nasional.
"Mereka (konsumen Indonesia) belum sadar kebutuhan filter itu sangat penting. Kalau step itu bisa diterima oleh masyarakat mungkin akan kita bawa teknologi lebih lanjut," ujar Agung. Step yang dimaksud adalah memperkenalkan produk filter dengan daya saring lebih advance seperti yang ramai dijual di Jepang atau Korea Selatan.