Produsen asal Prancis, Renault, akan menjadikan dua produknya yakni Clio dan Captur mengusung mesin hybrid. Dua mobil itu juga menjadi model platform B-segmen pertama yang dibekali mesin hybrid yang didukung oleh platform Common Module Family (CMF).
Bukan hanya itu, seperti yang diberitakan autoevolution, Minggu (12/1), sistem hybrid terbaru yang disebut E-Tech Hybrid juga dipamerkan Renault pada Clio dan Captur. Sistem tersebut dikawinkan dengan High-Voltage Starter Generator dan multi-mode clutchless transmission. Platform ini dikembangkan untuk mendukung elektrifikasi yang dipasarkan Renault untuk penggerak hybrid dan plug-in hybrid.
Dua penggerak listrik itu dikombinasikan dengan mesin 1.600 cc dan baterai lithium-ion berkapasitas 1.2 kWh. Dengan sistem hybrid itu memungkinkan untuk mobil ini mampu menekan emisi gas buang hingga 80 persen.
Untuk Renault Captur E-Tech Plug-In Hybrid bisa merilis daya hingga 9,8 kWh, sehingga memungkinkan untuk melaju hingga 50 km dalam mode all-electric. Captur Plug-in Hybrid dapat berlari dengan model EV 135 km/jam, dalam kondisi jalan ramai seperti di perkotaan mobil ini dapat menjelajah hingga 65 km.
Sedangkan dalam EV mode, ada penggabungan antara Series-Parallel dengan e-motors. Kedua sistem dapat bekerja masing-masing ataupun bersamaan. Fungsi utama E-motors sendiri diklaim bisa menyerap tenaga kinetik untuk menambah tenaga baterai secara otomatis.
Kedua model tersebut, diklaim sangat irit bahan bakar. Kehematan bahan bakarnya yang seolah tak tertolong iritnya itu disebut rata-rata konsumsinya hanya 1,5 liter/100 km.