Rem cakram atau disc brake menjadi jenis rem yang semakin jamak digunakan, termasuk untuk kendaraan seperti bus dan truk. Jenis rem yang dipatenkan oleh Frederick William Lanchester pada 1902 ini, memiliki berbagai keunggulan yang menjadikannya diminati oleh berbagai jenis dan kategori kendaraan.
Kemampuannya melepas panas dengan cepat, lebih ringan dalam perawatan dan dapat 'membersihkan sendiri' kotoran yang menempel pada cakram, menjadi mengisi deret keunggulan jenis rem ini dibandingkan tipe tromol. Rendahnya perawatan, menjadikan biaya bisa ditekan lebih efisien.
Kehadiran rem cakram ternyata sempat mengalami hambatan, Lanchester tak langsung mendulang sukses dengan temuannya tersebut. Salah satu hal disebabkan oleh keterbatasan material atau cara pengolahan logam. Tembaga merupakan bahan yang paling mungkin digunakan pada saat itu. Karena material dan kondisi jalan saat itu, rem cakram Lanchester cepat aus dan rusak.
Kesuksesan ini kemudian menjalar ke industri otomotif, diawali oleh Citroen DS pada tahun 1955. Demikian juga dengan truk dan bus yang mulai digunakan pada tahun 70-an dan hingga kini semakin banyak digunakan terutama untuk bus.