Menu



OtoDriver logo Member of : Logo PT. Bintang langit Multimedia

Copyright © 2025. Otodriver.com. All rights reserved.
Beranda Berita

New Normal, Kemenhub Rangkul Akademisi Susun Kebijakan Transportasi

Berita
Sabtu, 6 Juni 2020 14:00 WIB
Penulis : Suryo Sudjatmiko


Ikuti kami juga di whatsApp Channel Klik disini

Dalam rangka menyambut ‘New Normal’ Kementerian Perhubungan secara intensif, terus menggali masukan dari seluruh stakeholder dalam rangka menyiapkan kebijakan di sektor transportasi.

Melalui Badan Litbang Perhubungan (Balitbanghub), Kemenhub  menggandeng para akademisi dari beberapa perguruan tinggi, untuk menggali berbagai masukan dan pendapat. Acara diskusi dihadiri Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai keynote speaker. Hadir pula para rektor perguruan tinggi yaitu : Rektor UGM Prof. Panut Mulyana, Rektor UI Prof. Ari Kuncoro, Rektor ITB Prof. Reini. W, dan Rektor ITS Prof. M. Ashari.

“Kolaborasi antara Lembaga Pemerintah dan unsur terkait, seperti para akademisi dari Perguruan Tinggi menjadi kunci utama dalam mendukung kesiapan penerapan tatanan kehidupan baru pada sektor transportasi,” terang Budi Karya Sumadi, saat membuka diskusi bertema “Kolaborasi Merespons Dampak Pandemi COVID-19 Dan Strategi Recovery Pada Tatanan Normal Baru Di Sektor Transportasi” yang dimuat dalam situs resmi Kemenhub.

BACA JUGA

Kepala Badan Pengembangan dan Penelitian (Litbang) Perhubungan, Umiyatun Hayati mengatakan, Kemenhub akan mendengarkan segala masukan yang akan menjadi pertimbangan dalam menyusun strategi dan langkah yang harus disiapkan di sektor transportasi, dalam situasi New Normal, baik dari akademisi, para ahli kesehatan, para operator transportasi, dan stakeholders lainnya, termasuk dari anggota masyarakat.

Kementerian Perhubungan berharap didapatkan pokok-pokok penelitian, yang dapat dijadikan acuan untuk menyusun kebijakan di bidang transportasi dan dapat mengindentifikasi potensi dan permasalahan yang akan terjadi. Selanjutnya akan dirumuskan langkah-langkah strategis yang perlu diambil.

“Pertemuan ini nantinya akan ditindak lanjuti dengan rangkaian diskusi dan joint research sehingga dalam jangka pendek diharapkan dapat memberikan masukan tentang evaluasi kebijakan dan persiapan new normal,” tutup Hayati.

Apa kelebihan mobil China dibandingkan dengan Jepang, Korea Selatan, Amerika dan Eropa?

Melihat banyaknya brand China yang hadir di Indonesia. Apa kelebihan mereka jika dibandingkan pabrikan asal negara lain?

Polling by Otodriver


Tags Terkait :
Kemenhub Covid-19 Protokol Aman Transportasi Masal
Bagikan Ke :


Ikuti kami juga di whatsApp Channel Klik disini

Dapatkan update berita pilihan dan terbaru setiap hari dari otodriver.com. Mari bergabung di Channel Telegram OtoDriver, caranya klik link https://t.me/otodriver, kemudian join. Anda Harus install aplikasi telegram terlebih dahulu.


Artikel Terkait

Berita
Patuhi, Protokol New Normal Dalam Menggunakan Angkutan Umum Ini

4 tahun yang lalu


Berita
Pemerintah Izinkan Bus Bawa Penumpang 70%, Tarif Tidak Boleh Naik

4 tahun yang lalu


Berita
Kemenhub Godog Kebijakan Tarif Angkutan Songsong New Normal

4 tahun yang lalu


Berita
New Normal, Kemenhub Rangkul Akademisi Susun Kebijakan Transportasi

4 tahun yang lalu


Berita
Polda Jabar Gelar Ramcek Di Terminal Leuwi Panjang

3 tahun yang lalu


Berita
Mudik 2022 Dinilai Berjalan Dengan Baik Walau Belum Optimal

2 tahun yang lalu


Berita
Pelaku Perjalanan Dalam Negeri Tak Perlu Lagi Tes Antigen

3 tahun yang lalu


Berita
Ini Syarat Operasional Di Tengah Masa Larangan Mudik

4 tahun yang lalu


Terkini

Berita
BAIC Resmikan Dealer Pekanbaru, Bisa Langsung Tes Drive BJ40 Plus Dan X55-II

12 jam yang lalu


Berita
Mau Beli Mobil Bekas Tapi Kurang Paham? Pakai Jasa Pengecekan Sedang Menjadi Tren

13 jam yang lalu


Mobil Listrik
BYD Seagull Siap Jadi Ancaman LCGC Di Indonesia

14 jam yang lalu


Bus
Tiket Bus AKAP Jurusan Jawa Tengah & Jawa Timur Naik Menjelang Mudik Lebaran

14 jam yang lalu


Berita
Carviero Meluncurkan Jok Premium Tahan Bakteri Dan Api

19 jam yang lalu