Bertambah lagi perusahaan transportasi angkutan barang yang go public dengan melepas sebagian sahamnya ke lantai bursa. Pendatang baru tersebut adalah PT Putra Rajawali Kencana Tbk. Perusahaan yang berkibar dengan nama Pura Trans ini, akan menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering alias IPO dengan menjual 33,95 persen saham yang setara dengan 1,8 miliar lembar sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dari IPO ini, perseroan akan meraih dana segar sekitar Rp 189 miliar yang akan digunakan untuk belanja modal berupa pembelian armada truk baru untuk memperkuat jajaran armada yang sudah ada.
Direktur Utama Pura Trans, Ariel Wibisono, dalam keterangannya, Rabu (8/1) menyatakan, sebanyak 38 persen dana dari hasil IPO saham akan digunakan membeli truk, yaitu 67 unit truk Hino bekas dan 39 unit truk Hino baru. Kemudian, 46 persen dana hasil IPO lainnya dialokasikan untuk membeli trailer dan tronton sebanyak 99 unit.
Pura Trans kini mengoperasikan 155 armada truk Hino dengan jangkauan operasi di Pulau Jawa dan Bali. Pelanggannya adalah perusahaan pemilik proyek konstruksi dan distribusi komoditi serta aneka barang jadi, dengan muatan antara lain asbes, bata ringan, semen putih, pupuk, minyak goreng, keramik dan air minum dalam kemasan (AMDK).
Sejumlah klien Pura Trans antara lain, PT Smart Tbk, PT Superior Prima Sukses, PT Kebun Tebu Mas dan PT Lisa Concrete Indonesia. PT Platinum Ceramics Industry, dan produsen air mineral Pristine, serta PT Kreasi Mas Indah.
"IPO yang kami lakukan ini untuk memperkuat struktur permodalan, sehingga bisa menambah armada truk untuk mempertahankan dominasi di bisnis JPT darat berbasis truk. Kami berniat memperkuat jasa angkutan multimoda dengan menggandeng perusahaan pelayaran dan operator kereta api," ujar Ariel.
Ia juga menjelaskan, Pura Trans juga akan menerbitkan waran sebagai sweetener IPO kali ini dengan periode penawaran awal, pada 2 sampai 9 Januari 2020 dengan periode penawaran umum pada 22-23 Januari 2020.
Dana dari hasil pelaksanaan waran seluruhnya akan digunakan untuk pembelian tanah akan dijadikan keperluan parkir dan bengkel armada. Dana dari hasil penerbitan waran juga dialokasikan untuk belanja modal, seperti operasional dan penyempurnaan sistem di perusahaan serta upgrade sistem teknologi informasi perseroan agar kegiatan operasional lebih efisien dan terintegrasi.
Manfaatnya, proses pengiriman barang muatan bisa dimonitor secara cepat dan akurat. Pelanggan sebagai pemilik barang juga bisa memonitor serta berkomunikasi dan menerima laporan segala proses pengiriman secara tepat.
Sistem IT akan dikembangkan dengan mengintegrasikan sistem IT di Pura Trans dengan sistem IT di tempat pelanggan agar pelanggan perusahaan transportasi ini bisa memantau ketersediaan armada Pura Trans secara cepat, termasuk memastikan akurasi permintaan armada truknya. Bertindak sebagai penjamin emisi dalam IPO kali ini adalah UOB Kay Hian Sekuritas.