Makin langkanya bahan bakar minyak membuat produsen kendaraan beralih menggunakan sumber penggerak alternatif. Tak terkecuali bus listrik. Hal ini juga yang ingin dihadirkan Scania di Indonesia.
Seperti dikatakan Loudy Irwanto Ellias, Direktur PT United Tractors, distributor resmi Scania di Indonesia. "Kami memiliki perjanjian kerjasama pengembangan bus listrik di Indonesia. Kemungkinan kerjasama berlanjut sampai tahun depan," ucapnya.
Menurut Loudy, dalam kerjasama ini pihak pemerintah atau Transjakarta harus menyiapkan infrastruktur pengisian baterai. Sementara pihaknya akan menyediakan bus listrik tersebut.
"Karena bus kami bukan overnight charging, tapi opportunity charging. Begitu stop, bus charging. Kelebihannya baterai tak perlu butuh banyak (besar). Sehingga bobot lebih ringan dan daya angkut penumpang makin besar," urainya.
Untuk busnya sendiri, dirinya mengaku belum mengetahui namanya, tapi yang jelas bertipe high deck. "Saat ini sudah dites di dua negara bagian Swedia. Dan sudah bisa berjalan (dengan jarak) cukup jauh," pungkasnya.
Sebagai catatan, Scania merupakan produsen kendaraan berat yang cukup fokus dalam pengembangan penggerak ramah lingkungan. Tahun lalu, pabrikan asal Swedia ini menampilkan bus NXT Concept yang berpenggerak listrik dan otonom. Juga ada pengembangan truk fuel cell di Norwegia.