Transportasi massal, khususnya bus kota kian hari makin berkembang di Indonesia. Bukan hanya bus-bus bertipe high deck yang kerap diandalkan bus kota reguler, tapi juga ada armada lower deck.
Hal yang paling mudah untuk bisa diamati adalah armada TransJakarta yang secara umum terbagi dua; high deck yang umumnya bus besar berwarna putih dan biru serta lower deck yang umumnya berlabur paduan warna putih dan oranye.
Ketinggian dek tersebut jauh lebih rendah dari bus kota berspesifikasi high deck, seperti umumnya bus besar yang dioperasikan Transjakarta yang memiliki dek setinggi 110 cm. Tinggi totalnya rata-rata 3,7 meter.
Hak itu untuk menyesuaikan dengan platform pada halte-halte yang berada di seluruh jalur bus TransJakarta.
Sementara ketinggian dek pada bus lower deck ini disebut sejajar dengan tinggi trotoar. Sehingga memiliki keunggulan aksesibilitas bagi penumpang, baik yang lanjut usia, difabel atau pengguna kursi roda.
Sesuai dengan peruntukannya sebagai bus pengumpan yang akan melewati jalur-jalur di luar jalur utama bus TransJakarta.
Bus tersebut memiliki panjang total 12 meter, serupa dengan bus besar yang berspesifikasi high deck.
Umumnya punya tinggi 3,5 meter dan lebar 2,5 meter. Kecuali tinggi, panjang dan lebar bus lower deck mirip dengan bus-bus Transjakarta umumnya yang berbasis Hino RK atau Mercedes-Benz 1626.
Khusus bus high deck yang model tronton seperti Volvo B11R ataupun Scania K310IB punya panjang 13,5 meter.
Bus High Deck TransJakarta dengan sasis Volvo B11R
Saat ini, umumnya bus kota lower deck di Indonesia baru dipasok oleh dua merek. Yakni Scania dengan tipe K250UB dan Mercedes-Benz tipe 1726.
Beberapa merek bus sempat menghadirkan juga armada lower deck mereka. Seperti MAN tipe A69 atau Tata Starbus dan Volvo B8RLE.
Sejumlah bus bertenaga listrik seperti VKTR, BYD, Foxtron, Hyundai maupun Edison juga berspesifikasi lower deck.
Baca juga: Mengenal Teknologi Air Suspension Pada Bus
Baca juga: ‘Selendang’ Itu Nyawanya Bis
Bus lower deck untuk bus kota di Indonesia semakin banyak yang bertenaga listrik