Salah satu kejadian traumatis yang pernah penulis alami ketika seorang kerabat yang mengalami kecelakaan dengan luka sayat yang berasal dari kaca mobil travel yang ditumpanginya pecah menjadi bagian-bagian besar yang tajam. Hal itu karena mobil yang ditumpanginya tidak menggunakan kaca jenis tempered glass. Memang, kejadian itu sudah beberapa dekade lalu, di mana masih ada perusahaan karoseri yang belum menggunakan tempered glass. Apakah itu tempered glass, apa beda dengan kaca yang ada di rumah?
Walaupun sekilas sama, namun kaca mobil tidak bisa disamakan dengan kaca rumah. Kaca kendaraan yang diperbolehkan adalah kaca tempered yang bila pecah berwujud butiran seperti jagung.
“Jika pecah, kaca rumah akan membentuk pecahan kaca besar yang tajam meruncing sehingga berbahaya bagi penumpang kendaraan. Berpotensi menyebabkan luka parah,” jelas Wanny Yolanda dari Moro Seneng, specialis kaca mobil di bilangan Senen, Jakarta Pusat. “Kaca mobil harus menggunakan kaca khusus yang bila pecah akan berbentuk butiran kecil sehingga tidak membahayakan penumpang," lanjut wanita ramah ini.
Namun bagi dunia otomotif, tujuan utama dari metode kaca tempered ini bukan semata pada penambahan kekuatannya, tetapi juga faktor keselamatan ketika kaca tersebut pecah.
Jenis kaca lainnya yang digunakan untuk kendaraan adalah laminated glass. Jenis ini terdiri dari beberapa lapisan, karena itu biasa juga disebut sebagai sandwich glass karena berlapis-lapis.
Di antara lapisan kaca satu dengan lainnya, terdapat interlayer, berupa lapisan berbahan polyvinyl butyral (PVB) atau ethylene-vinyl acetate (EVA). Material inilah yang 'memegang' antarkaca. Sehingga akan mencegah pecahan kaca berhamburan, yang bisa melukai penumpang. Jenis kaca laminated glass ini biasa dipakai untuk kaca depan mobil.