Alpine adalah sebuah brand yang melegenda, bahkan bagi mereka yang tumbuh di era 80 hingga 90-an, produk ini menjadi suatu impian. Pada saat itu produk audio asal Jepang ini cukup dikenal sebagai ‘standar bawaan’ mobil, yang artinya merupakan produk yang dipercaya sebagai standar audio pabrikan.
Namun sepertinya saat itu Alpine seolah cepat berpuas diri, kurang berfokus pada aftermarket dan juga terlambat melakukan pemerataan produksi dengan membuat pabrik di luar Jepang. Singkatnya Alpine harus tegar melihat kompetitornya menggerus pasarnya termasuk untuk konsumsi produk OEM.
Akhirnya Alpine benar-benar kehilangan ‘grip’ di pasar Indonesia pada 2018 dan terseok tanpa ada pemegang brand tersebut di tanah air.
“Alpine masih punya cukup taji untuk kembali eksis di pasar audio tanah air dan tidak bisa dipungkiri bahwa brand ini masih punya basis masa fanatik yang cukup signifikan,” terang Wahyu Tanuwidjaja, Chief Executive Officer AWS saat dihubungi OtoDriver, Jumat (10/09).
Salah satu hal yang membuat Wahyu cukup optimis dengan Alpine tak lain adalah karena kualitas dan juga inovasi-inovasi baru yang disodorkan. Tak hanya itu Alpine punya produk yang cukup komplit mulai dari headunit hingga amplifier. “Saat ini Alpine di Indonesia di bawah management baru yakni AWS dan kami akan fokus menghadirkan seluruh line up produk terbaik Alpine saat ini,” imbuh pria ramah ini.
Tepat pada 10 Oktober 2020, atau 10102020, melalui AWS, Alpine kembali menginjakkan kakinya secara resmi di Indonesia dan tentunya akan membuat peta pasar audio Indonesia menjadi lebih semarak.
Selamat datang kembali Alpine