Belum lama ini Nissan memperkenalkan penerus legenda Z dengan kemunculan 400Z Proto. Mobil ini tak hanya dibekali dengan pengalaman nostalgia dengan resep transmisi manual dan juga rem tangan manual. Lebih dari itu, Nissan menyuguhkan desain bodi nostalgia yang menitis pada sosok Nissan 240 Z dengan ciri bonet panjang lengkap dengan elemen-elemen khas generasi perintis Z. Yes Nissan membubuhkan nafas retro pada sport andalannya ini.
Berbincang mengenai desain retro, Nissan bukan satu-satunya pabrikan yang ingin kembali menghadirkan semangat reinkarnasi pada lini produknya. Sebelumnya, beberapa produk telah hadir dan menyuguhkan nuansa nostalgia yang kental, bahkan meraup kesuksesan dan tetap eksis hingga saat ini.
Suzuki Jimny Gen IV
Generasi ke IV Jimny ini mulai diperkenalkan pada 2018 silam dan langsung menjelma sebagai mobil paling dicari sepanjang tahun 2019 dan masih berlanjut sampai sekarang.
Desain Jimny generasi teranyar ini merupakan campuran dari generasi pertama dan kedua Jimny.
Jimny Gen IV punya dua macam kategori yakni Jimny regular dengan mesin 4 silinder 1.500 cc dan versi Kei Car bermesin 3 silinder 660 cc Turbo.
Ford Bronco
Generasi ke 6 Bronco yang barusan meluncur sebagai model tahun 2021 secara gamblang mendapatkan ide desainnya dari generasi pertama Bronco pada 1966.
Berbeda dengan generasi perintisnya, Bronco terbaru punya pilihan bodi 2 pintu ataupun 4 pintu yang masing-masing dilengkapi dengan model atap yang bisa dibuka. Selain itu terdapat satu varian lagi yang lebih ‘lembut’ yang didedikasikan sebagai SUV yang lebih berfokus pada penggunaan di jalanan perkotaan.
Saat ini Bronco merupakan mobil yang paling ditunggu di Amerika Utara.
Jeep Wrangler
Jeep Wrangler merupakan bentuk reinkarnasi dari Willys pada era perang dunia II. Walaupun telah beberapa kali mengalami perubahan desain ataupun pergantian generasi jejak retro nampak pada bentukan facia, komposisi bodi tube dan tentunya gril.
Lobang gril berjumlah 7 diketahui diturunkan dari era CJ-2A yang muncul pada 1945. Tak hanya itu JL Wrangler sebagai model teranyar pun mewarisi model folding windshield atau bingkai kaca depan yang bisa dilipat.
Fiat 500
Kemunculan Fiat 500 pada 2007 silam, otomatis akan mengingatkan pada sosok bernama sama yang malang melintang pada 1957 hingga 1975.
Dengan desain jauh lebih besar, namun gurat-gurat desain dan potongan bodi sangat identik.
Hanya saja versi lawasnya, letak mesin berada di belakang sedangkan pada generasi teranyarnya sudah diletakkan di bagian depan.
Fiat 500 generasi anyar ini pun muncul dengan varian full elektrik pada 2013. Baik versi internal combustion engine ataupun varian eletrik masih diproduksi hingga saat ini.
Mini
The Original Mini, pertama kalinya diproduksi oleh British Motor Corporation pada 1959 dan kemudian diteruskan oleh beberapa pabrikan lokal Inggris hingga tahun 2000. Mobil ini cukup laris, namun harus rampung kiprahnya lantaran ketidakmampuannya beradaptasi dengan tuntutan safety yang berlaku.
Di bawah kepemilikan BMW, All New MINI hadir dengan membawa segala desain orisinal Mini yang tentunya diolah sedemikian rupa hingga tetap bercirikan identitas Mini klasik.
Saat ini MINI merupakan satu-satunya merek yang mendedikasikan diri memproduksi mobil beraliran retro pada semua modelnya.
Chevrolet Camaro
Chevrolet Camaro Generasi V yang dikenalkan pada 2010 mendobrak pasar Amerika Utara dengan desain dasar yang diturunkan oleh Chevy Camaro Gen I yang dikenalkan pada 1967. Salah satu cirinya adalah desain ‘pinggul’ coke bottle shape, tarikan garis kabin.
Generasi IV muncul pada 2016 dan masih kental mewarisi nafas desain dari generasi sebelumnya dan tentunya masih punya identitas kuat dari Gen I Camaro.
Ford Mustang
Kemunculan Ford Mustang generasi ke lima pada 2005 silam, langsung mengingatkan pada sosok Mustang Generasi I Fastback yang muncul pada 1965.
Walaupun punya dimensi lebih bongsor, namun pahatan retro cukup nyata pada bagian bonet dan juga garis atap.
Kehadiran generasi ke 6 pada 2015, walau mengalami perubahan desain yang cukup besar, namun tema yang diusung tetap kental dengan desain retro. Mustang gen IV ini mengadopsi desain Mustang Gen I, tepatnya produksi akhir 60 hingga awal 70an.
Alpine A110
Sosok yang identik dengan warna biru ini merupakan representasi bentuk modern dari ‘the original’ Alpine A110 yang melegenda di era 60 hingga 70 an. Alpine sendiri merupakan divisi sport dari pabrikan Renault.
Versi mobil anyarnya dibangun dalam konstruksi all-aluminium dengan mesin 4 silinder 1.8 liter turbo yang dikawinkan dengan transmisi dual clutch 7 percepatan. Mesin ini dikerjakan secara kroyokan oleh Renault-Nissan. Sama seperti pendahulunya, A110 merupakan mobil bermesin belakang.
Mobil ini menjalani debut pertamanya pada 2017 silam.
Porsche 911
Porsche 911 merupakan salah satu produk yang mampu berevolusi dengan indah dan diproduksi tanpa jeda dari tahun 1963 hingga saat ini.
Pabrikan asal Jerman ini nampaknya cukup berhati-hati dalam mempertahankan desain, sehingga garis turunan desain 911 masih tetap sama selama nyaris enam dasawarsa.
Namun berbincang mengenai fitur, antara versi lawas dan baru tidak akan bisa disamakan.
Dodge Challenger
Dodge Challenger generasi III mulai dipasarkan pada 2008 dan secara nyata mewarisi desain Challenger generasi I yang mulai debut pada 1970.
Challenger sempat mati suri sejak dihentikannya produk Challenger gen II yang tak lain merupakan rebadge dari Mitsubishi Galant Lambda pada 1983.
Kembalinya Challenger sekaligus jadi tanda kiprah kembalinya gelar muscle car yang sempat sirna. Saat ini Challenger merupakan salah satu hi-performance car yang paling diperhitungkan. Salah satunya muncul dengan label Demon yang menjadi salah satu mobil stok dengan tenaga terbesar di dunia.