Kementerian Perindustrian berencana membuat model sistem penyewaan untuk Alat Mekanis Multiguna Pedesaan alias AMMDes atau yang bisa disebut mobil pedesaan. Hal ini dirasa dapat memacu lahirnya unit-unit bisnis baru bagi masyarakat desa nantinya.
"Kami sedang pikirkan cara penyewaan," ujar Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Harjanto. "Jadi kalau orang di kota sewain kendaraan untuk kebutuhan transportasi, ini bisa untuk kebutuhan pertanian. Jadi kalau pas ada proses pascapanen ini bisa dipakai," tambahnya lagi kala ditemui di Gedung Kemenperin, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Baca juga: Sienta Facelift Buatan Indonesia Untuk Thailand
Dia sendiri menerangkan kalau nantinya opsi untuk tetap memiliki secara pribadi AMMDes tidak akan dihalangi. Namun dia merasa sistem penyewaan ini akan menyokong juga hadirnya unit bisnis baru di desa yang tentunya akan berdampak positif.
Meski begitu sampai sejauh ini, Harjanto menjelaskan kalau pihaknya masih melakukan evaluasi untuk mendapat sistem yang paling ideal untuk menerapkan hal ini. "Untuk sistemnya sedang kita matangkan, apakah melalui Koperasi Unit Desa (KUD), atau sistem lainnya jadi memang sedang dikaji," tuturnya.
AMMDes sendiri rencananya akan mulai dijual Oktober mendatang karena saat ini masih dalam penyusunan e-catalogue. Nantinya penjualan unit kendaraan ini akan melalui Kementerian Lembaga dan Perangkat Daerah (KLPD).
Sejauh ini sudah punya 10 model dengan peruntukan sesuai kebutuhan masing-masing mulai dari sektor pertanian, kewirausahaan, kesehatan sampai perkebunan. Moda transportasi yang satu ini akan dibanderol mulai dari Rp 70 juta sampai dengan Rp 140 juta bergantung dengan model dan peruntukannya.
Baca juga: Glory 560 Mulai Rebut Hati Konsumen