Setelah menguji E100 yang merupakan mobil listrik kompak buatan Wuling, OtoDriver juga sempat mencoba sebuah kendaraan menarik yang mengusung nama Alat Mekanis Multiguna Perdesaan alias AMMDes dalam Indonesia Electric Motor Show (IEMS) 2019.
Hanya saja pengujian mobil listrik hasil karya mahasiswa Institut Teknologi Bandung ( ITB) ini tidak bisa dikatakan maksimal karena keterbatasan tempat dan juga kapasitas baterai yang sudah menipis. Alhasil kami hanya bisa melihat sambil sekali memutar area parkir Balai Kartini, Jakarta Selatan.
Impresi pertama ketika masuk ke dalam kabin, mobil pedesaan ini tidak dapat dikatakan sempurna. Namun memang sudah sesuai fungsinya. Dasbor berbahan plastik dan setingan duduk yang tegap langsung menyambut ketika kami masuk ke dalam kabin. Yang unik, untuk mengganti spidometernya, mereka meletakan sebuah smart phone di depan stir untuk memantau kecepatan dan kapasitas daya baterai yang tersedia.
Memang tidak bisa dikatakan halus saat pertama menekan pedal gas, apalagi mobil ini menggunakan tuas transmisi dengan penerapan transmisi manual 3 percepatan. Untuk mendorong bobot seberat 768 kg motor listrik berdaya 7,3 kW terasa lambat diputaran awal, apalagi terasa sulit sekali berpindah gigi karena tuas terasa keras untuk berpindah. Hal tersebut membuat kami hanya mampu mempertahankan kecepatan antara 10-20 km/jam.
Mengusung dimensi panjang 3.620 mm, lebar 1.500 mm, tinggi 2.000 mm dengan wheelbase 1.900 mm, menurut spesifikasinya AMMDes bisa dikreasikan sebagai mobil yang mampu mengangkut pompa irigasi, genset listrik, perontok padi, pengupas padi, pemoles beras, pengupas kopi, perontok jagung, penjernih air, pembuat es serut dan juga ambulans.
Keunggulan lainnya, meski tergolong pelan namun bantingan suspensinya terasa lembut berkat penerapan double wishbone dan trailing arm. Untuk fitur keselamatannya tersedia safety belt dua titik, differential lock system (sistem anti slip untuk ban belakang untuk melewati area berlumpur) dan rem cakram di setiap rodanya. Kemudian untuk daya angkut, mobil rakitan dalam negeri ini bisa mengangkut beban hingga 700 kg.
Meski demikian hingga saat ini belum ada informasi mengenai harga jualnya. Pihak PT Kreasi Mandiri Wintor Indonesia yang memamerkan mobil pedesaan ini masih akan menyempurnakan mesin yang digendongnya sebelum nantinya dijual ke pasaran.