Sejak mulai dipasarkan pada 2016 silam, Daihatsu Hi-Max tidak pernah meraih angka penjualan yang mengesankan. Bahkan dari waktu ke waktu mobil bermesin 3 silinder 1.000 cc ini semakin terseok penjualannya.
Berdasarkan data Gaikindo, dari bulan Januari hingga Agustus 2019, Hi-Max hanya mampu mencatat penjualan sebanyak 75 unit saja.
"Hi-Max kami akui jualannya jeblok di pasaran. Paling jualannya di bawah 10 unit untuk tiap bulannya. Angka ini jauh di bawah prestasi Gran Max yang mampu terjual 5000-an tiap bulannya, jelas Amelia Tjandra, Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor (ADM) saat dijumpai di Bandung (11/10).
Lalu apakah model ini akan disuntik mati dalam waktu dekat?
"Sampai saat ini dan beberapa bulan ke depan Hi-Max masih akan menjadi bagian dari model yang kami jajakan. Kami belum bisa memastikan apakah model ini akan distop penjualannya setidaknya hingga 2019 berakhir," terang wanita yang akrab disapa Amel ini. Namun demikian, Amel menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan hal yang cukup logis dan realistis. "Berlaku hukum alam, barang yang laku dijual pasti akan dipertahankan, dan sebaliknya yang tidak laku cepat atau lambat akan ditanggalkan," lanjutnya.
Hi-Max mulai dijajakan di Indonesia pada 2016 silam. Dambaan akan sesukses yang bisa diraup di pasar lokal Jepang ternyata tidak kunjung terjadi. Kemampuan untuk menjelajah kondisi jalan kecil dan efisien dalam penggunaan BBM tak mampu membuatnya dilirik oleh pasar. Konsumen Indonesia justru lebih memilih Gran-Max yang punya daya angkut lebih besar.