Dalam kunjungan ke India atas undangan Mahindra & Mahindra Ltd, OtoDriver berkesempatan untuk mencoba salah satu legenda dari pabrikan otomotif India yang didirikan pada 1945 ini.
SUV yang dibangun dengan mengedepankan aspek fungsi ini seolah menolak laju perkembangan teknologi SUV yang semakin banyak mengasup teknologi cerdas yang diatur secara elektronik. Walau berbekal mesin diesel turbo 2.500 cc dengan teknologi commonrail, namun selebihnya mengandalkan mekanikal konvensional.
Mahindra Thar, memang bukan sosok SUV yang berpenampilan manis bahkan dari segi desain cukup ketinggalan jaman dan kuno. Penampilan eksteriornya nampak kental pengaruh Jeep CJ-5 terlebih pada bagian facia hingga ke bulkhead. Sedangkan bodinya, walau lebih panjang, namun cukup mengingatkan pada sosok Jeep Mitsubishi J20 yang dirakit pada tahun 50 hingga 90-an.
“Thar merupakan SUV yang hadir dan dikembangkan berdasarkan kondisi yang ada khususnya di India. Kami punya daerah-daerah dengan kondisi alam yang cukup keras mulai dari daerah pegunungan dan ataupun gurun,” jelas Sakthi Krisna, Senior Manager South East Asia International Operation Mahindra & Mahindra Ltd dalam kesempatan yang sama. “Namun kami selalu punya pengembangan pada produk kami termasuk di antaranya Thar. Sebagai contoh agar Thar jadi lebih nyaman, kami kemudian mengasup sistem suspensi independent dengan torsi pada bagian depan , sedangkan bagian belakang masih bersandar pada jenis solid axle dengan per daun,” sambung Sakthi. “Termasuk pertimbangan menggunakan mesin diesel turbo yang dipilih lantaran irit bahan bakar (di India sangat sensitif dengan keiritan BBM), low maintenance dan punya torsi besar,” imbuhnya.
Merujuk pada sejarahnya, Mahindra Thar pertama kali muncul pada 2010 dan menggantikan posisi Mahindra MM540. Sebagai informasi, MM540 merupakan hasil pengembangan dari CJ3B lisensi dari Willys Overland yang mulai dirakit pada 1949 dengan ciri bodi dan wheelbase yang lebih panjang dari CJ-3B.
Dalam waktu dekat ini Mahindra Thar akan kembali mengalami penyegaran salah satunya adalah mengganti sistem independent front suspension (IFS) dengan torsion bar menjadi IFS dengan coil spring. Sedangkan suspensi belakang pun akan diganti dengan sistem coil spring. Perubahan ini diklaim mampu meningkatkan kenyamanan berkendara di jalanan raya ataupun jalanan off-road.