Wuling Cortez merupakan MPV dengan sistem penggerak depan. Hal ini tentu berbeda dengan kompetitornya dari Toyota, Kijang Innova yang menganut sistem tarikan belakang alias Rear Wheel Drive (RWD).
Sebelum kami menyangsikan kemampuan Cortez dalam melahap tanjakan-tanjakan terjal, pihak Wuling Motors Indonesia lebih dahulu meyakinkan kami bahwa produk barunya ini tak punya kendala dalam kemampuan menanjak.
"Walaupun ini penggerak depan, tapi torsinya mantap, tak masalah saat nanti nanjak-nanjak," ujar Fanda Dritanto, Product Planning Wuling Motors saat mendampingi OtoDriver menjajal Cortez di daerah pegunungan Bromo, Jawa Tengah pekan lalu.
Enggan banyak berceloteh, kami pun langsung membuktikan kehandalan MPV bermesin 1.800 cc ini. Pada sebuah tanjakan terjal plus berkelok letter U, 1 unit Cortez yang dikemudikan awak media lain mengalami mogok tiba-tiba saat menanjak. Unit tersebut tepat berada di Cortez yang OtoDriver kemudikan, dari pantauan dan obrolan dengan sang pengemudinya setelah tiba di tempat tujuan, rupanya ia mengaku kurang melakukan 'ancang-ancang' jelang eksekusi tanjakan menantang tersebut.
Baik Cortez yang OtoDriver dan awak media tersebut bawa bertransmisi otomatik i-AMT. Namun saat menanjak, ia tetap memposisikan transmisi di mode otomatik.
Saat unit tersebut akhirnya berhasil menanjak, giliran OtoDriver mengeksekusi setelah beberapa saat diam saja melihat unit di depan kesusahan menanjak. Posisikan tuas di mode manual, pertahankan di gigi 1, gas perlahan dan Cortez yang diisi 4 penumpang yang kami tumpangi benar-benar tak kesulitan mengeksekusi tanjakan terjal plus berkelok itu.
Bisa disimpulkan, sistem penggerak Cortez yang FWD dan modal tenaga maksimum sebesar 129 dk, memang bukan yang terbaik untuk melahap tanjakan-tanjakan terjal. Namun, dengan muntahan torsi yang bisa mencapai 174 Nm, Cortez sangat bisa diandalkan jika Anda paham karakter akselerasinya.
Danu