Wuling resmi hadir dengan membawa dua produk, Confero dan Cortez. Nama dua model tersebut telah berganti dari yang ada di negara asalnya, yakni Hongguang dan Baojun.
Walau mengaku telah membuat dua MPV yang telah disesuaikan untuk pasar Indonesia, bahkan sudah melakukan perakitan di pabriknya yang berlokasi di Jawa Barat, lantas kenapa Wuling lebih pilih nama yang "Cortez" dan "Confero" ketimbang nama dari bahasa Indonesia?
"Jadi sebenarnya kalau Cortez itu bukan kenapa tidak pakai nama Indonesia atau tidak. Kami sudah research dan cari nama yang paling pas untuk mobil ini dari sisi image dan pengartiannya. "Cortez" lah nama yang paling cocok untuk Indonesia," ujar Dian Asmahani, Brand Manager Wuling Motors Indonesia (7/3).
Kata "Cortez" sendiri disebut terinspirasi dari bahasa Spanyol dan kebetulan pelafalannya dekat dengan bahasa Inggris "Corteous". "Punya makna: berwibawa. Artinya sangat cocok dengan karakter produk yang (saat itu) mau kami luncurkan," imbuh Dian.
Memang, beberapa tahun belakangan, berbagai mobil baru di Indonesia seolah punya tren pakai nama dari bahasa asing, bukan bahasa Indonesia. Atau beberapa di antaranya mempertahankan nama globalnya. Namun Wuling Indonesia mengaku tidak ikutan tren tersebut.
"Intinya bukan mau cari nama Indonesia atau engga. Yang pertama agar khusus untuk pasar Indonesia dan kedua agar secara penyebutannya di telinga orang Indonesia lebih familiar, secara arti juga bagus," tutup Dian yang kami wawancara di daerah Bromo, Jawa Tengah.