Anda mungkin belum mengetahui seperti apa sih sebuah proyek jalan layang, baik jalan tol maupun non tol diuji kekuatan dan kemampuannya menahan beban puluhan ribu kendaraan yang setiap hari akan melintas di atasnya sebelum kemudian dinyatakan layak dipakai?
Ternyata ada proses atau fase pengujian yang menarik. Ketika proyek fisik sebuah jalan layang tol atau non tol selesai digarap, dilakukan uji beban dengan melibatkan belasan sampai puluhan kendaraan berat yang ditempatkan di atasnya, pada titik-titik tertentu. Lalu dengan menggunakan alat tertentu bisa diketahui seberapa besar kekuatan jalan layang tersebut.
Misalnya seperti tes beban yang dilakukan Komite Keselamatan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Kementerian PUPR terhadap proyek Jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi II B Kedung Badak-Simpang Yasmin, Minggu (4/3) lallu.
Titik pengujian dilakukan pada bentang yang berupa tanjakan dan super elevasi, yaitu di Pier 31 – 32.
Hadir dalam pengujian ini pejabat dari KKJTJ yaitu Bambang Suhendro (Universitas Gajah Mada), Hidayat (Institut Teknologi Sepuluh November), Dradjat H. dan Yuda Handita (Kepala Balai Jembatan dan Terowongan Jalan PUPR).
Hendro Atmojo Direktur Utama PT Marga Sarana Jabar, perusahaan yang akan mengoperasikan jalan tol ini Senin (5/3) mengatakan, pengujian dilakukan sejak pukul 11.00-17.00 WIB mendapatkan hasil uji yang baik dan laik fungsi sebagai jembatan atau jalan layang sesuai perbandingan grafik pengukuran dibandingkan grafik pemodelan perencanaan.
Hasil pengujian ini, proyek Jalan Tol Bogor Outer Ring Road (BORR) Seksi II B Kedung Badak-Simpang Yasmin sepanjang 2,65 km dinyatakan lolos uji.
Ruas tol seksi II B ini dikelola oleh PT Marga Sarana Jabar (PT MSJ) sebagai salah satu kelompok usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dinyatakan aman dan laik fungsi untuk dipergunakan sebagai jalan layang atau jembatan tol," ungkap Hendro Atmojo.
Proyek Jalan Tol BORR Seksi II B ini merupakan yang pertama kali melakukan uji beban jembatan di lingkungan PT Jasa Marga (Persero) Tbk, untuk jalan layang atau jembatan tol.
Setelah dikeluarkannya sertifikat laik fungsi dari Kementerian PUPR atas lulusnya uji beban ini, maka selanjutnya dilakukan uji kelaikan operasi yang direncanakan pada akhir Maret 2018. Pengoperasian jalan tol BORR Seksi II B (Kedung Badak – Simpang Yasmin) sepanjang 2,65 Km direncanakan pada minggu ke-2 bulan April 2018.