Merek Mazda resmi beralih perusahaan APM sejak setahun lalu. Lantas bagaimana performanya APM Mazda bernama PT Eurokars Motor Indoensia (EMI)? Ternyata APM bari ini mengaku tak memenuhi target.
"Kami sebenarnya kan belum setahun full. Waktu saat awal memulai pada Februari 2017 lalu, setelahnya ada waktu sekitar empat bulan yang kami tidak maksimal dalam penjualan," terang Roy Arman Arfandy, Direktur Utama PT EMI (1/2).
Memangnya, apa yang membuat waktu empat bulan tersebut tak maksimal dalam penjualan? Roy beralasan banyaknya urusan proses legalitas cukup menyita waktu. "Jadi target kami tahun lalu tidak tercapai."
"Karena kan harus registrasi ulang (merek Mazda), homologasi ulang unit Mazda, jadi ada keterlambatan proses," jelas Roy. "Jadi target kami tahun lalu tidak tercapai."
Dari data retail yang disajikan PT EMI, selama 2017 lalu sudah terjua sekitar 4 ribu unit Mazda. Padahal targetnya sekitar 5 ribu unit. Namun tahun ini PT EMI cukup percaya diri dan berani pasnag target sekitar 6 ribu unit.
Backbone alias tulang punggung penjualan Mazda Indonesia selama 2017 disumbang oleh Mazda 2 dan CX-5.