Ombak laut di perairan Selat Bali kembali mengganas akibat cuaca buruk. Kamis (1/6/2017) siang, ombak besar menyebabkan enam kendaraan yang diangkut Kapal Motor Penumpang (KMP) Prathita IV terjungkal saat dalam perjalanan dari Banyuwangi menuju Bali.
Kendaraan yang didominasi truk angkutan barang penuh muatan ini terbanting saat kapal berlayar dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk di Bali. Insiden ini terjadi Kamis kemarin sekitar pukul 10.40 WIB, atau terjadi sekitar 20 menit setelah KMP Pratitha IV mulai berlayar meninggalkan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.
KMP Pratitha IV tercatat dinakhodai oleh Kapten Kapal Jailani dan kapal sedianya akan berlabuh di dermaga Mobile Bridge (MB) I Pelabuhan Penyeberangan Gilimanuk.
Truk tronton terbanting dan kepala truk warna hitam berplat nomor L 8620 UC mengenai bagian belakang Mobilio yang menyebabkan bangku baris ketiga ringsek.
Bagian moncong badan mobil Mobilio berplat nomor P 1904 V ini langsung terangkat. Satu sepeda motor Honda Scoopy warna hitam berplat nomor DK 6160 LO terlempar ke bagian belakang kapal.
Drum pelumas kapal terlihat berserakan. Air laut juga sempat masuk ke badan kapal.
"Cuaca buruk tiba-tiba muncul di Selat Bali. Berdasar laporan prakiraan dari BMKG itu tinggi maksimal gelombang air laut hanya 0,8 meter, namun tadi sempat saya lihat buih ombak di Selat Bali sudah kelihatan putih-putih dari jauh. Itu artinya gelombang sedang tinggi mencapai sekitar 2 meter," sebut Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Klas III Ketapang atau Syahbandar Ketapang, Isprianto.
Jika ombak tinggi ini terus berlanjut, dikhawatirkan akan mengganggu arus pasokan barang dari Pulau Jawa ke Bali dan sebaliknya.