Masuk musim penghujan seperti sekarang, tak sedikit ruas jalan di dalam kota Jakarta tampak mengalami kerusakan. Kejadian seperti ini pun sebenarnya tak asing. Berulang kali pemerintah daerah berkali-kali tambal-sulam maupun aspal ulang keseluruhan ruas-ruas jalan hingga berdampak macet.
Lantas kenapa ruas jalanan Jakarta tak dibeton saja daripada kerap aspal ulang? Direktorat Bina Marga - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pun angkat bicara.
"Sangat mungkin (dibeton). Tergantung situasi. Karena begini, beton itu kan investasi awalnya tinggi dibanding aspal. Tapi pemeliharaan lebih simpel dan lebih jarang. Jadi kita bicara life cycle cost, bukan investasi awal saja. Kalau biaya awal, yang lebih murah ya aspal," ujar Hedy Rahadian, Direktur Preservasi Jalan Direktoran Bina Marga (14/12).
Dan ternyata salah satu pertimbangan yang disebut adalah, penggunaan aspal masih dianggap lebih murah. Sekalipun kerap perbaikan tambal-sulam saat musim hujan.
"Dan kalau sekarang sudah ada jalan aspal, terus kami beton ya jadi mahal, dong. Padahal kalau kita pelihara tinggal satu lapis aspal," tutup Hedy Rahadian yang kami temui di Jakarta.