Ford resmi menutup pabriknya di Australia pada hari Jumat, 8 Oktober 2016. Keputusan menutup pabrik yang telah beroperasi sejak 91 tahun lalu itu karena diakui Ford Australia sudah kurang menguntungkan lagi.
Dilaporkan kantor berita Reuters (6/10), bahwa Jumat pekan ini adalah hari terakhir kegiatan produksi di pabrik itu dilakukan. Mobil terakhir yang dibuat adalah Ford Falcon bermesin enam silinder. Model ini sudah 50 tahun dihasilkan pabrik Ford Australia.
"Hari ini adalah hari yang emosional bagi seluruh tim Ford Australia. Kami mengucapkan selamat tinggal kepada beberapa rekan yang telah melakukan banyak hal untuk Ford di Australia," tutur Graeme Whickman, Presiden dan CEO Ford Australia.
Kabar ini tentu jadi rentetan berita buruk merek asal Amerika Serikat setelah mengumumkan berhenti jualan di Jepang dan Indonesia pada awal 2016. Tapi walau menutup pabrik, Ford tetap berjualan di Australia dengan impor mobil-mobilnya dari Thailand. Berbeda dengan Indonesia yang hingga kini belum mendapat kepastian apakah akan tetap menjual produk baru Ford.
Berita ini jadi semakin mencekam setelah beberapa media lokal Australia belakangan juga menyebut dua pembuat mobil lainnya, antara lain pabrik Holden milik General Motors dan Toyota yang akan menghentikan produksi pada 2017. Ketiga perusahaan besar itu mengakui faktor kekuatan dolar Australia dan pasar otomotif yang kian ketat menjadikannya harus mengambil langkah tutup pabrik.
Baca juga: