Konon kehadiran Ford Bronco di Indonesia, tinggal menunggu waktu saja. SUV yang digadang jadi seteru utama Jeep JL Wrangler ini terendus datanya Samsat-pkb.jakarta.go.id.
Berbincang mengenai Bronco, tak bisa dipungkiri sosok generasi keenam ini mengingatkan kita pada Bronco edisi perdana.
Sedangkan untuk mesin menggunakan 6 silinder inline, berbagi dengan Ford Falcon dan Mustang. Dua mesin inline 6 yang digunakan yakni 170 cu.in (2.8 L) dan 200 cu.in
Pada perkembangannya, Bronco mendapatkan mesin V8 untuk membuatnya semakin bertenaga. Dua mesin V8 orisinal yang menghuni ruang mesinnya yakni 259 cu.in (4.7 L) dan 302 cu.in (4.9 L). Mesin-mesin ini pun disumbang dari Mustang.
Bronco hadir karena situasi pasar domesik AS saat itu yang mulai melirik pada segmen SUV. Saat itu segmen ini jadi rebutan Jeep CJ-5, International Harvester Scout 80 dan juga Toyota Land Cruiser FJ40.
Ide dimulai pada awal tahun 60-an. Donald N Frey, Manager Produk Ford membeberkan idenya dan kemudian mendapat sambutan positif dari Paul G Axlerad, bagian teknik Ford saat itu.
Lee Iacocca, bos besar Ford saat itu cukup antusias menyambut ide tersebut dan segera menyiapkan prototipe mobil ini.
Prototipe muncul pada 1963, kemudian disusul model contoh produksinya pada 1964 dan berlanjut resmi mengaspal pada 1966.
Berbeda dengan para kompetitornya saat itu, Bronco hadir dengan suspensi depan per keong. Hal ini merupakan terobosan baru dari dunia SUV saat itu dan merupakan SUV sipil pertama yang menggunakan per keong. Sebelumnya SUV dengan per keong hanya MUTT M151 Utility yang tak lain merupakan mobil militer.
Keunggulan suspensi inilah yang menjadi salah satu daya tarik bagi Bronco. Walau merupakan SUV 4x4 yang identik dengan medan kasar, namun SUV ini menyuguhkan pengendalian di jalan raya yang lebih nyaman dari kompetitornya.
Generasi pertama ini berakhir pada 1977 dan digantikan oleh Gen II yang lebih besar dan berbagi platform dengan Ford F-Series.