Pernahkah terlintas di pikiran Anda bahwa mobil yang pernah kena banjir, kembali jalan setelah perbaikan, kondisinya bisa lebih bagus dibanding unit yang tak pernah kena banjir?
Karena logikanya ketika mobil terendam banjir, pemilik akan membereskan mobil sampai seperti kondisi semula lagi.
Lantas apakah anggapan tersebut benar adanya?
Menanggapi hal tersebut Owner GS Mobilindo, salah satu dealer mobil bekas di pinggiran Jakarta, Eeng Wahyudi, mengatakakan anggapan tersebut bisa saja benar. Karena saat ini teknologi semakin canggih, sehingga jika pemilik membereskan mobil bekas terendam banjir dengan serius anggapan tersebut bisa benar.
Karpet dasar memiiki flek yang sulit dihilangkan
"Bisa saja, kalau dia pakai modalnya kuat, misalnya interior sudah tidak fresh ganti semua itu bisa. Cuma memang untuk pengeluaran modalnya lebih banyak. Sekarang kan banyak alat-alat canggih yah bikin fresh dalamnya, bisa difogging, lepas karpet, macam-macam," ujarnya kepada OtoDriver di Pamulang, Rabu (29/1).
Namun jika perbaikan mobil yang dilakukan ala kadarnya, sebatas agar mobil tidak rusak dan masih bisa jalan saja, "kenangan" bekas banjir tersebut pasti masih tersisa, terutama di bagian interior.
"Itu gimana yang mengerjakannya. Kalau sekedar mengeringkan saja pasti mudah terlacak, dari interior juga beda karena kalau mobil masih fresh punya bau yang khas," pungkas Eeng.
Mobil yang tak pernah kena banjir mungkin sangat jarang yang bebersih kabin sampai lepas karpet. Dari situ tentu dari segi detail perawatan kalah jika dibanding sebuah mobil yang bekas kena banjir dan pemiliknya niat mengembalikan kondisi normal di kabin dengan melepas karpet dasar atau bahkan sampai doortrim. Hal tersebut demi sempurnanya proses pembersihan atau dalam kerap disebut detailling.
Foto: Danu