Transmisi otomatik kini menjadi salah satu pilihan favorit bagi para pengguna mobil. Hal ini disebabkan oleh kepadatan jalanan di kota-kota besar Indonesia yang tentunya akan membuat kaki pegal jika harus sering menekan pedal kopling.
Jenis transmisi tanpa pedal kopling ini pun dinilai memberikan kepraktisan bagi sang pengemudi. Namun, ada beberapa hal yang menyebabkan umur transmisi otomatik lebih pendek. Apa saja kondisi yang memperpendek usia transmisi matic?
Simak ringkasannya berikut ini yang telah kami rangkum dari berbagai sumber.
Foto: Jason
1. Sering kena macet, ini merupakan kondisi yang memangkas secara signifikan usia pakai ATF alias Automatic Transmission Fluid. Walau tidak produktif dalam menghasilkan tambahan jarak tempuh, namun tetap saja terdapat perputaran pada unit torque converter di transmisi matic.
2. Kondisi dan kontur jalanan. Semakin banyaknya naik-turun maka transmisi semakin bekerja dengan keras sehingga berpengaruh pada kualitas oli transmisi.
3. Menahan gigi pada posisi D saat macet, kebiasaan ini akan mempercepat penurunan kualitas ATF sekaligus usia pakai pelat kopling.
“Karena umur pakai, maka oli transmisi matik harus diganti secara rutin. Ada hitungan untuk melakukan penggantian oli tersebut,” ujar Hermas Effendy selaku pemilik bengkel Worner Matic di kawasan Tangerang Selatan, Banten, ketika dihubungi (2/8).
Hermas juga menjelaskan bahwa ada baiknya jika pelumas transmisi matic diganti lebih cepat dibandingkan jarak yang dianjurkan jika kerap mendapati 3 kondisi di atas.
“Untuk amannya maka disarankan untuk mengganti oli transmisi di bawah jarak tempuh yang disarankan oleh pabrikan, semisal melakukan penggantian 5 ribu kilometer lebih awal dari jadwal semestinya,” tutup Hermas.