Transmisi otomatik pada mobil kini menjadi pilihan bagi semua kalangan yang memiliki mobilitas tinggi, terlebih di kota-kota besar yang sering mendapati kemacetan. Mobil dengan transmisi otomatik ini dinilai lebih praktis jika dibandingkan mobil bertransmisi manual.
Seperti yang diketahui sebelumnya transmisi matic juga memerlukan kocek ekstra untuk merawat mekanisme transmisinya. Salah satunya adalah kapasitas oli transmisi otomatik lebih banyak serta harga olinya pun juga lebih mahal ketimbang transmisi manual.
Lantas, bolehkah transmisi otomatik diisi dengan oli transmisi manual? Shofwatuzzaki selaku Technical Manager B2C Shell Lubricants mengungkapkan bahwa oli transmisi otomatik memiliki profil lebih encer yang dibutuhkan untuk menggerakan torque converter.
“Oli transmisi otomatik harus menggerakan torque converter sehingga poros transmisi bisa bergerak. Jadi dibutuhkan oli yang viskositasnya encer,” papar pria yang akrab dipanggil Zaki ini, saat kami wawancarai beberapa waktu lalu.
Zaki juga menambahkan, oli transmisi manual memiliki karakter lebih kental dibandingkan pelumas transmisi otomatik.
“Kebanyakan oli transmisi manual lebih kental bila dibandingkan oli khusus transmisi otomatik. Jadi bila transmisi otomatik diisi dengan oli transmisi manual, kinerjanya akan lebih berat.
Sambungnya, jika dipaksakan, performa transmisi otomatik akan menurun hingga dapat menimbulkan kerusakan. “Kalau kinerjanya berat, otomatis performanya menurun dan bila dibiarkan dalam jangka panjang dipastikan akan menimbulkan kerusakan,” tutupnya.
Jadi, jangan salah isi, ya!