Lampu jenis LED memang terbukti lebih unggul dalam berbagai aspek. Mulai dari usia pakai yang panjang, tahan terhadap guncangan, waktu respon yang cepat, hemat energi, ramah lingkungan dan menghasilkan pencahayaan serta warna sinar yang baik. Inovasinya pun makin merambah dengan banyaknya pilihan warna cahaya.
Salah satu produsen lampu aftermarket, Autovision, membeberkan beberapa hal mengenai lampu jenis LED dan panduan untuk memilih LED berkualitas. “LED merupakan lampu tanpa gas & filament, saat ini telah mencapai 150 lumens/watt dan lampu model ini sangat sedikit menghasilkan panas searah gelombang cahaya, namun suhu panasnya timbul pada bagian belakang lampu,” jelas Lily Hernawan, Direktur CV Sampurna Parts Niaga selaku Distributor Autovision di Indonesia.
Selain itu, LED merupakan komponen elektronik solid state, tahan guncangan dan berdimensi sangat kecil. Sehingga lampu ini lebih praktis dalam soal penempatan. Uniknya lagi lampu LED mampu terang maksimal seketika dalam waktu kurang dari satu detik. Lampu LED untuk penerangan pada umumnya terdiri dari komponen LED chip, LED driver & pengendali suhu.
Sekedar informasi tambahan bahwa panas merupakan musuh utama bagi lampu LED. Meningkatnya suhu LED berdampak pada penurunan kinerja lampu LED. Umumnya LED berfungsi baik jika suhu kurang dari 70 derajat Celcius.
"Penting bagi kami mengedukasi para peserta dan pengunjung mengenai memilih lampu yang benar dan mengerti mengenai jenis lampu yang mereka gunakan," tukas Lily pada salah satu kegiatan Autovision ketika mengadakan kontes modifikasi lampu AutoLightUp di Balikpapan, Kalimantan Timur pekan lalu (29/30).
Lily Hernawan menambahkan bahwa salah satu peserta menggunakan mobil keluaran Eropa yang terkenal sulit untuk dimodifikasi pada sektor lampu karena banyaknya sensor. Namun, kami turut memberikan apresiasi karena keberhasilan dalam memodifikasi dan mengaplikasi lampu Autovision.
