Di era modern peran wanita bisa dibilang menyamai pria termasuk dalam mengandalkan mobil sebagai transportasi harian. Tapi karena kecenderungan perbedaan sifat antara wanita dan pria, menjadikan kaum hawa punya profil yang tak bisa disamakan saat berada di balik kemudi.
Apalagi pengemudi wanita di kota metropolitan seperti Jakarta dan sebagainya harus bergesekan dengan kondisi jalanan yang tak ramah. Celakanya menurut penelitian belakangan ini, pengemudi wanita dinilai lebih mudah tersulut emosinya dibanding pria.
Dikutip dari Carscoops (23/10), "Sifat primitif wanita adalah mencari perlindungan, sementara pria sifatnya adalah pemburu. Sistem naluri peringatan dini tersebut masih sangat relevan di zaman sekarang, dan wanita cenderung sensitif terhadap berbagai stimulan negatif dalam lalulintas, maka ia lebih cepat marah dan frustrasi," jelas Patrick Fagan, Ahli Psikologi Perilaku dari Universitas London yang telah melakukan eksperimen.
Penelitian yang dilakukan Fagan tersebut merupakan hasil kerjasama Hyundai Motor UK dan melibatkan 1.000 pengemudi di Inggris sebagai objek ekperimen. Para pengemudi tersebut terdiri dari pria maupun wanita dan hasilnya, pengemudi wanita mudah emosi di jalan lebih banyak 12% dibanding pengemudi pria.
Peneliti Hyundai juga mengungkap bahwa pengemudi wanita acap menekan klakson, berteriak bahkan beradu argumen saat bersitegang bahkan dengan sesama pengemudi wanita. Tapi bukan berarti tidak ada cara meredamnya.
Dari penelitian ini juga disimpulkan bahwa mendengarkan musik favorit di mobil jadi salah satu hal yang bisa mengurangi tingkat emosi wanita saat mengemudi. Selain itu membuat percakapan yang menarik dengan penumpang juga jadi hal positif dalam mengurangi sensitivitas emosi wanita.