BUS-TRUCK – Setidaknya saat ini ada beberapa nama pabrikan yang hadir di dunia otomotif meski sebelumnya punya latar belakang sebagai produsen gawai dan peralatan rumah tangga, mereka adalah Apple dengan Tesla, kemudian ada Xiaomi yang di Indonesia hadir lewat nama Xpeng. Ada juga Polytron yang hadir di segmen motor dan mobil.
Sharp Corporation yang dirintis tahun 1912 di bulan Juni ini merilis mobil listrik. Mobil purwarupa berupa van berbasis dari produk keluaran Hon Hai Precision Industry Co., Ltd. (Foxconn Group) dinamakan "LDK+".
Sharp Executive Managing Executive Officer and CTO Sharp Mototaka Taneya, dalam rilis perdana itu menyebutkan, "Kami sudah memutuskan untuk mengembangkan LDK+ yang berbasis dari konsep produk Model A, mobil listrik yang dibangun pihak Hon Hai. Kami fokus pengembangan sebuah kendaraan yang berisikan beragam penguasaan teknologi dari Sharp sebagai produsen peralatan rumah tangga.”
Dilanjutkannya, ”Rilis kendaraan ini akan lebih mendekatkan kami pada tahapan untuk melansir produk yang sebenarnya nanti, pokoknya semua yang ada pada mobil itu layak untuk dimiliki.”
Produk ini sudah pernah ditampilkan secara konsep visual di ajang "LDK+" at the "SHARP Tech-Day'24 "Innovation Showcase"" bulan September tahu lalu.
Secara umum, LDK+ akan mengadopsi sejumlah produk Sharp yang biasa ditemui di rumah-rumah, sebut saja peranti pembersih udara dan sejumlah produk berteknologi CE-LLM. Teknologi CE-LLM merupakan interface spesial temuan Sharp yang memungkinkan pemakainya mengoperasikan melalui perintah suara.
Lebih lanjut diterangkan juga oleh Taneya-san, kendaraan perdana itu berupa van kelas medium yang dibangun ‘sedikit’ lebh besar dibandingkan produk sekelas yang ada di pasar saat ini.
Dijamin lagi olehnya, kabin mobil baru tersebut nantinya tidak membutuhkan peranti konvensional untuk mengoperasikan berbagai fitur untuk kabin penumpang maupun bagi pengemudi. Filosofi “easy-to-use” merupakan benang merah yang disesuaikan dari pengoperasian berbagai produk non otomotif dari Sharp yang dikenal masyarakat sampai saat ini.

Baca juga: Renault Estaffete, Van Gabungan Tiga Karakter Mobil
Baca juga: Suzuki-Daihatsu-Toyota Bikin Van Listrik Bersama
Diklaim kembali bahwa LDK+ juga akan mengadopsi sejumlah fitur teknologi mutakhir seperti koneksi internet sampai keterhubungan pemakainya dengan peranti rumah tangga. Membuat kendaraan ini lebih kaya dalam hal fungsi, belum pernah diwujudkan secara terintegrasi pada mobil-mobil listrik yang sudah ada saat ini.
Menjadikannya sebagai rumah berjalan yang sejati merupakan target dari wujud produk massal dari LDK+ yang sudah dikembangkan secara intensif setahun terakhir.
Bukan hanya itu, LDK+ juga sangat meungkinkan dilakukan modifikasi fungsi sesuai kebutuhan pemakainya.
Kebutuhan-kebutuhan spesifik tersebut akan sesuai dengan keperluan harian pada umumnya tanpa perlu lagi memasang perangkat tambahan.
Keputusan berani Sharp membuaty mobil berdasarkan perkiraan kampiun teknologi yang bermarkas di Osaka, Jepang, bahwa di tahun 2030 kebutuhan akan mobil listrik yang multifungsi akan meningkat sampai 30 persen dari kebutuhan kendaraan bermotor saat ini.
Bahkan di tahun 2035, pangsa pasar kendaraan pintar akan mencapai porsi sampai 50 persen. (EW)
