BUS-TRUCK – Meskipun di Indonesia nama Renault tidak berkibar kencang, namun bukan berarti pabrikan yang berdiri sejak tahun 1899 itu jadi sepi dalam hal inovasi.
Termasuk dalam merilis produk purwarupa atau prototype, tahun ini untuk segmen van dilansir Estaffete. Muncul di ajang IAA 2024 beberapa waktu lalu, nyata-nyata diklaim merupakan mobil angkut barang ringan yang menggabungkan tiga model yaitu Renault Kangoo, Clio, dan Trafic L1H2.
Ketiga produk legendaris dari Renault itu masing-masin diambil filosofi dasarnya. Untuk Kangoo, soal panjang bodi yang disadur. Kemudian esensi soal serta kelincahan manuver durabilitas ambilnya dari Clio yang merupakan hacthback yang dikenal tangguh. Lalu dari L1H2 diambil soal daya tampung barang yang paling maksimal untuk sebuah kendaraan dimensi kecil sebagai prinsip dasarnya.
Penggabungan ketiganya juga memanfaatkan peranti lunak dalam desain yaitu SDV (Software-Defined Vehicle) dengan label FlexEVan karya pengembang Ampere. Ini merupakan perusahaan pengembangan teknologi rekayasa industri yang masih di bawah naungan Renault sendiri.
Dimensi panjang dan lebar Estaffete adalah 4.870 mm x 1.920 mm, serupa Kangoo L2 yang 4.910 mm x 1.860 mm. Walaupun Estaffete tingginya 2.590 mm, kelihatan jangkung jadinya.
Nama Estaffete sendiri sebenarnya mengadopsi nama sebuah model van yang juga dirilis oleh Renault tahun 1959. Ini merupakan mobil komersial ringan dengan penggerak roda depan yang didesain pada era pasca Perang Dunia kedua itu di mana muncul kebutuhan mobil angkut ringan.
Kabin berdesain futuristis
Kendaraan listrik ini, karena memang kendaraan angkut barang, memang hanya menyediakan satu bangku bagi pengemudi. Hal yang unik, bangkunya bisa sedikit berputar agar driver bisa mengoperasikan fitur lain di center fascia dengan lebih mudah.
Dasbornya sendiri berposisi selebar setir, dengan layar kaca 7 inci sebagai panel indikator. Ada ;lagi layar 12 inci di samping bangku pengemudi untuk pengoperasian sejumlah fitur lain di Estaffete.
Pintu samping nanti akan buka tutup sendiri seiring dengan keberadaan pemegang setir ketiak berada di dalam ataupun di luar kabin.
Ruang kargonya sendiri sudah didesain sedemikina rupa agar memudahkan penataan barang bawaan serta mudah dalam identifikasi lokasi ketika hendak dikeluarkan dari mobil.
Dalam operasionalnya, mobil ini juga memanfaatkan fasilitas teknologi digital yang punya penyimpanan data di cloud. Beragam kebutuhan seperti pemandu arah, data pemakaian kendaraan, dan sejenisnya bisa diunggah sekaligus diunduh dari panel indikator yang sama. (EW)
Baca juga: Renault Kolaborasi Dengan Brand China, Bikin EV Murah
Baca juga: Renault Bento: Van Paling Kecil Di Dunia?