OTODRIVER - Pasar mobil listrik di Indonesia diperkirakan akan semakin dinamis. Rumor yang tersebar adalah kehadiran BYD Seagull yang konon harganya terjangkau. Kabar burung pun bercuit bahwa banderolnya bakalan sebanding dengan sebuah LCGC.
Spekulasi ini pun kemudian semakin bergulir dengan munculnya sosok BYD baru yang ada pada Samsat PKB Jakarta. Nampak dua unit dengan kode EQ-ETD-1 (4x2) dengan nilai jual Rp 233.000.000 dan EQ-STD-1 (4x2) dengan nilai jual Rp 218.000.000. Dari semua model BYD yang terdaftar di lembaga tersebut, model inilah yang punya nilai jual paling murah.

Hal ini kemudian mengiring spekulasi bahwa model berkode EQ ini sebagai sosok Seagull, sebuah model yang disebut-sebut akan menjadi model EV paling terjangkau dari BYD.
Sebagai informasi, nilai jual yang terdaftar pada Samsat PKB Jakarta ini bukan merupakan harga jual kepada konsumen atau harga on the road. Masih ada beberapa penambahan komponen pajak lainnya untuk menjadikannya sebagai harga jual akhir.
Namun demikian, apabila benar model berkode EQ ini adalah yang dimaksud, setidaknya kita dapat meraba-raba harganya kelak.
Sebagai perbandingan harga yang tercantum di Samsat Jakarta mengenai Wuling Binguo dengan kode awal E260 dimulai dari nilai jual di angka Rp 190.000.000 hingga Rp 237.000.000. Menurut laman resmi Wuling model Binguo ini mulai ditawarkan di angka Rp 301 jutaan hingga Rp 345 jutaan (OTR Jakarta).
Jika membandingkannya dengan range harga Wuling Binguo, maka nilai jual ‘terduga’ Seagull ini akan berada di atas varian terendah Binguo dan berada di bawah kasta tertinggi dari Binguo EV.
Baca juga : BYD Seagull Siap Jadi Ancaman LCGC Di Indonesia
Lalu benarkah Seagull akan seharga dengan LCGC?
Berdasarkan pantauan di berbagai situs resmi, harga LCGC pada 2025 adalah sebagai berikut:
- Honda Brio Satya Rp 167,9 – Rp 202,5 juta.
- Toyota Agya Rp 173,2 – Rp 265,3 juta.
- Toyota Calya Rp 169,6 – Rp 229,75 juta.
- Daihatsu Ayla Rp 140,3 – Rp 196,2 juta.
- Daihatsu Sigra Rp 141,7 – Rp 187,1 juta.
Dengan paparan data di atas, besar kemungkinan model berkode EQ tersebut saat resmi dijajakan di tanah air tidak akan lebih murah dari sebuah LCGC. Dari segi harga ia akan menjadi pesaing Wuling Binguo EV di segmen EV.
Mengenai kebenaran tentang Seagull, sampai saat ini pihak BYD Indonesia belum memberikan keterangan resminya.
Dalam suatu kesempatan Head of Public and Government Ralation PT BYD Indonesia, Luther Panjaitan pernah mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan studi mengenai potensi pasar mobil EV kecil seperti Seagull ini di Indonesia.
“Apapun bisa saja terjadi, untuk Seagull, kami benar-benar masih melakukan studi dan pengamatan,” pungkas Luther. (SS)